Nationalgeographic.co.id - Kebakaran besar yang terjadi di National Museum of Brazil pada tanggal 2 September 2018 telah menyebabkan kerugian yang tak terhitung nilainya. Sebanyak 20 juta artefak, termasuk rekaman audio dari bahasa-bahasa adat, artifak Andes kuno, lukisan dinding pompeii, berbagai fosil, jutaan kupu-kupu, dan berbagai athropoda lenyap dalam sekejap.
Museum yang dibangun pada 1818 ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan jutaan koleksi dari artefak Mesir dan fosil manusia tertua yang ditemukan di Brasil, museum ini juga digunakan sebagai tempat penelitian.
Baca juga: Daftar 20 Negara Termalas di Dunia Versi WHO, Indonesia Termasuk?
Kebakaran besar ini menyisakan beberapa koleksi museum. Menurut Wakil Direktur Museum, Cristina Serejo, ada sekitar 10 persen dari koleksi museum tersisa dan dapat diselamatkan.
Koleksi yang selamat juga merupakan koleksi yang disimpan di herbarium, perpustakaan utama, serta beberapa fosil vertebrata dan invertebrata yang disimpan di gedung terpisah (tidak tersentuh api).
Semua tidak terlepas dari bantuan Profesor zoologi Museum Brasil, Paulo Buckup beserta murid-muridnya yang dengan berani menerjang masuk ke dalam museum yang sedang terbakar untuk menyelamatkan beberapa spesimen laut dan moluska.
Usai kejadian tersebut, petugas pemadam kebakaran kembali menyisir museum untuk mencari sisa-sisa koleksi. Mereka melaporkan telah menemukan potongan-potongan tulang yang tidak teridentifikasi, beberapa lukisan dan porselen.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Bukti yang Bisa Membuat Pluto Menjadi Planet Lagi
Serejo mengatakan bahwa untuk mengetahui secara pasti, tulang-tulang tersebut harus dikumpulkan untuk diuji kembali di laboratorium.
Source | : | Kompas.com,tempo.co |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR