“Nah, kami concern terhadap kondisi tersebut sehingga berusaha menghentikan pernikahan anak,” kata Maeson, dilansir dari Kompas.com.
Untuk anak perempuan harus diberikan pemahaman secara holistik mengenai pernikahan usia dini. Mereka harus didukung untuk melanjutkan sekolah, walaupun sudah terlanjur sudah dinikahkan.
Selain itu, strategi lain yang digunakan adalah dengan meningkatkan kesadaran anak laki-laki mengenai risiko pernikahan usia anak karena peran laki-laki cukup besar di mana sang pria kelak akan menjadi "pelaku" merarik.
Karena itu, pemahaman mengenai pernikahan harus ditanamkan sehingga mereka tidak akan melakukan tindakan tersebut di usia yang dini. Anak perempuan maupun laki-laki harus didorong untuk ikut serta mencegah pernikahan usia anak.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR