Nationalgeographic.co.id - Tahukah Anda? Ternyata lelucon senonoh sudah ada sejak zaman Romawi kuno. Sebuah mozaik kamar mandi milik bangsa Romawi yang diperkirakan berasal dari abad ke 2 yang ditemukan di Antiochia ad Cragum, Turki, menunjukkan bahwa manusia pada masa tersebut sudah bercanda mengenai hal-hal 'jorok' melalui karya seni.
Dalam mozaik tersebut, digambarkan dua tokoh dan alat kelaminnya. Pertama adalah tokoh Narcissus yang kelihatan terpesona dengan penisnya sendiri, dan yang kedua adalah Ganymede yang alat kelaminnya dibersihkan oleh seekor burung.
"Kami terkejut dengan apa yang kami lihat. Anda harus memahami mitos untuk membuatnya benar-benar menjadi hidup, tetapi humor kamar mandi adalah sesuatu yang universal," ucap Michael Hoff seorang arkeolog dari University of Nebraska.
Baca Juga : Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat Nenek Moyang di Toraja
Dua gambaran dalam mozaik tersebut seakan memutar kisah yang sudah umum dalam budaya Yunani dan Romawi.
Narcissus diketahui jatuh cinta dengan bayangannya sendiri lewat pantulan air. Namun, dalam mozaik tersebut, Narcissus--dengan hidung yang panjang dan dianggap jelek oleh standar kecantikan pada saat itu--terlihat memandang ke arah bawah untuk mengagumi pantulan penisnya ketimbang memuja wajahnya sendiri seperti yang diceritakan oleh kebanyakan orang.
Sedangkan, dalam kisah Ganymede yang sebetulnya, Zeus menyamar sebagai elang untuk menculik Ganymede dan menjadikannya pramusaji bagi para dewa. Dalam karya yang melukiskan penculikan tersebut, Ganymede sering ditampilkan memegang tongkat dan menggulung lingkaran sebagai mainan.
Ini berbeda dengan gambar mozaik yang baru ditemukan. Ganymede justru memegang penjepit dengan spons yang menunjuk pada alat pembersih toilet. Zeus juga bukan elang, melainkan burung bangau dengan paruh yang panjang yang menggenggam spons dan membersihkan penis Ganymede.
"Siapa saja yang melihat ini akan melihat humornya. Apakah ini indikasi membersihkan alat kelamin sebelum melakukan hubungan seks atau setelah melakukan hubungan seks? Itu pertanyaan yang tidak bisa saya jawab, dan itu mungkin ambigu," ucap Hoff dilansir dari Live Science pada Selasa (6/11/2018).
Hoff memperkirakan bahwa penemuan tersebut adalah mozaik untuk kamar mandi umum. Pada saat itu, diperkirakan bahwa kamar mandi umum hanya digunakan bagi kaum pria.
"Tentu saja, semua kota kuno memiliki kakus, tetapi tidak semuanya telah terpapar atau selamat sampai hari ini. Jumlah kakus yang menggunakan mozaik juga sangat sedikit. Kakus Antiochia ad Cragum adalah salah satu contoh langka," jelas Hoff.
Baca Juga : Dari Gagal Jantung Hingga Stroke, Ini Dampak Gangguan Kekentalan Darah
Mozaik kamar mandi tersebut bukan satu-satunya yang Hoff temukan di Antiochia ad Cragum. Sebelumnya, Hoff dan rekan-rekannya juga menemukan mozaik besar di samping kamar mandi umum tersebut, tetapi karya seninya hanya menampilkan pola geometris.
Antiochia ad Cragum sendiri merupakan sebuah kota yang dibangun pada era Kaisar Nero abad pertama. Kota tersebut diperkirakan memiliki populasi sekitar 6.000 orang.
Antiochia ad Cragum ditinggalkan pada abad ke 11. Pada abad-abad berikutnya, kota bekas milik Romawi itu menjadi tempat yang baik untuk menyembunyikan barang curian menurut bukti yang ditemukan oleh para arkeolog.
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR