Nationalgeographic.co.id - Amfibi buta yang suka mengubur kepalanya di pasir diberi nama sesuai dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ini dilakukan bukan tanpa sebab. Ketidakpedulian Trump terhadap perubahan iklim membuat peneliti berpikir bahwa namanya cocok untuk spesies baru tersebut.
Nama Dermophis donaldtrumpi pun akhirnya dipilih karena penampilan fisik dan kebiasaan amfibi ini dianggap mirip dengan Donald Trump.
Hewan yang tinggal di wilayah tropis ini merupakan satu dari 12 spesies tanpa nama yang dilelang pada 8 Desember lalu. EnviroBuild, perusahaan yang peduli pada pembangunan berkelanjutan, rela membayar 25 ribu dollar AS untuk mengambil nama Dermophis donaldtrumpi. Dana yang berhasil terkumpul akan disumbangkan ke organisasi konservasi Rainforest Trust.
Baca Juga : Mengikuti Tradisi, Keluarga Ini Hidup dengan Hyena Puluhan Tahun
Diketahui bahwa mata amfibi tersebut hanya dapat membedakan terang dan gelap. Itulah sebabnya ia masuk kedalam kelompok Caecilian–yang diambil dari bahasa Latin 'caecus' yang berarti buta.
Walaupun Trump tidak buta secara harfiah, tapi sikapnya yang tidak mempedulikan perubahan iklim, membuatnya disamakan dengan amfibi yang tidak bisa melihat tersebut. Pada 2012, Trump melemparkan cuitan yang mengatakan bahwa perubahan iklim adalah hoaks yang diciptakan Tiongkok. Ia pun tidak percaya jika manusia berperan dalam perubahan iklim yang sedang terjadi.
D. donaldtrumpi yang tidak memiliki kaki, hidup di bawah tanah. Dan menurut EnviroBuild, Trump juga seperti itu. Secara metafora, Trump mengubur kepalanya di pasir dan menolak konsesus ilmiah mengenai perubahan iklim. Bahkan, presiden AS tersebut membuat beberapa kebijakan yang membahayakan lingkungan.
"Menyadari adanya kesamaan antara makhluk ini dengan pemimpin dunia, kami tidak bisa menolak untuk membeli nama tersebut," kata Aidan Bell, pendiri EnviroBuild.
Baca Juga : Mengapa Koloni 1,5 Juta Penguin Ini Tidak Terdeteksi Selama Ribuan Tahun?
Dengan mengambil nama Donald Trump, EnviroBuild berharap itu dapat mengalihkan perhatian dunia kepada spesies dan ekosistem yang terancam punah seperti D. donaldtumpi ini.
"Kami ingin memberikan pesan penting bahwa perubahan iklim terjadi dengan sangat cepat, tapi undang-undang yang ada belum cukup untuk mengimbanginya. Ini salah satu cara untuk membuka jalan baru agar publik lebih memperhatikan masalah perubahan iklim," papar juru bicara EnviroBuild.
"EnviroBuild bukanlah organisasi politik. Namun, kami merasa bahwa setiap orang harus melakukan semua hal yang mereka bisa untuk membuat Bumi jadi lebih baik," pungkas Bell.
Source | : | Dari berbagai sumber |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR