Nationalgeographic.co.id - Marcel Marceau dikenal sebagai 'penguasa keheningan'. Ahli pantomim yang populer ini telah menyenangkan penonton selama beberapa dekade sebagai "Bip", tokoh yang datang ke dunia tanpa kata-kata.
Namun, selama Perang Dunia II, kemampuan pantomim-nya digunakan untuk alasan lain: yakni menyelamatkan anak-anak Yahudi dari kekejaman Nazi.
Marceau direkrut sepupunya, Georges Loinger, seorang komandan unit rahasia bernama Oeuvre de Secours aux Enfants, untuk membantu pasukan Prancis. Oeuvre de Secours aux Enfants sendiri merupakan kelompok yang bertujuan membantu orang-orang Yahudi. Mereka kerap membawa anak-anak Yahudi ke negara-negara yang lebih netral.
Misi Loinger dan Marceau adalah mengevakuasi anak-anak Yahudi yang bersembunyi di panti asuhan Prancis, kemudian membawa mereka ke perbatasan Swiss agar aman dari serangan Nazi.
Baca Juga : Sejarah Onrust, Pulau yang Tak Pernah Beristirahat di Zaman VOC
Bepergian dengan anak-anak dalam jumlah banyak, bukanlah hal mudah. Namun, Marceau memiliki senjata rahasia: yaitu keahliannya dalam berpantomim.
"Anak-anak sangat menyukai Marcel dan merasa aman ketika bersamanya," ceriita Loinger kepada Jewish Telegraph Agency, setelah kematian Marceau di 2007.
"Dia sering melakukan pertunjukkan di panti asuhan. Anak-anak Yahudi tersebut merasa terhibur. Pelarian ke perbatasan Swiss menjadi seperti perjalanan ketika liburan karena Marcel benar-benar menenangkan mereka," papar Loinger.
Marceau tidak menggunakan pantomim hanya untuk membuat anak-anak senang, tapi juga menyelamatkan nyawa mereka.
Phillippe Mora, putra salah satu kawan Marceau, mengatakan bahwa seniman tersebut mengajarkan pantomim kepada anak-anak agar mereka bisa berkomunikasi dalam diam selama pelarian.
Marceau juga pernah berpura-pura menjadi pemimpin Boy Scout untuk mengelabui Nazi. Cara ini berhasil membuatnya membawa 24 anak Yahudi kabur dengan aman menuju perbatasan Swiss.
Dan ketika tanpa sengaja berpapasan dengan tentara Jerman, Marceau berpura-pura menjadi anggota Angkatan Darat Prancis dan meminta mereka agar segera menyerah.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Erin Blakemore/History |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR