Fosil burung purba yang diduga berasal dari zaman Cretaceous ditemukan di timur laut Brazil, tepatnya di Ararope Basin. Uniknya, fosil burung purba itu diketahui memiliki ekor serupa anak panah.
Peneliti menduga burung purba tersebut dulunya berhabitat di Gondwana, salah satu superkontinen purba.
Spesimen burung purba dengan ekor anak panah itu ukurannya kecil, layaknya ukuran burung kolobri. Menurut hipotesa peneliti, ekor panah yang dimilikinya bukan digunakan untuk mempercepat laju terbang, melainkan sebagai alat seksual.
Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Nature Communications ini, tidak hanya fosil burung purba berekor panah yang ditemukan di kolam Araripe. Ratusan fosil lain seperti fosil ikan, penyu, reptil terbang, serangga dan beragam jenis tumbuhan yang hidup di era Cretaceous juga ditemukan di sana.
Dalam video di bawah ini, Anda dapat melihat bentuk 3D dari rekonstruksi fosil burung purba berekor panah yang dijelaskan oleh pemimpin studi, Ismar de Souza Carvalho.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR