Meraih Asa Lewat Beragam Strategi Mumpuni, Produksi Satu Juta Barrel Telah di Depan Mata

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 5 Desember 2019 | 08:54 WIB
Dalam mengelola aset operasi di sektor hulu migas, PT Pertamina (Persero) menjalankan tiga strategi utama. (dok. PT Pertamina (Persero))

 

Laju produksi

Saat ini, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga baseline production yang sustainable adalah dengan melakukan aktivitas pengeboran sumur baru yang agresif, baik dalam bentuk pengeboran sumur pengembangan maupun sumur eksplorasi di wilayah kerja yang sudah ada.

Selanjutnya, Pertamina juga menggiatkan aktivitas seperti intervensi sumur, workover, artificial lift, dan upaya-upaya sejenisnya yang diimbangi pula dengan optimalisasi fasilitas produksi, optimalisasi sistem kompresi untuk lapangan gas, pengeliminasian sumbatan produksi, serta penerapan teknologi antara lain pengurasan minyak tahap lanjut melalui enhanced oil recovery (EOR).

Baca Juga: Kampung Hijau Pertamina, Menjaga Lingkungan Dengan Melek HSSE

“Dengan upaya-upaya ini, Pertamina berhasil mengelola penurunan produksi dan ditekan serendah-rendahnya, bahkan meningkatkan kembali produksi dari mature fields melalui penciptaan siklus kedua dari life of fields wilayah kerja terminasi” tegas Nicke.

Di tahun 2019 produksi diharapkan akan secara relatif sama atau "flat" dibandingkan pencapaian target produksi pada 2018.

Sesuai dengan laporan kinerja tahun 2018, Pertamina berhasil mencapai target produksinya yang sebesar 920.000 barrel setara minyak per hari.

Produksi di tahun 2019 diperkirakan akan berada pada kisaran 910.000 barrel setara minyak per hari. Target pada tahun 2020 akan berada pada kisaran 923.000 barrel setara minyak per hari dan sekaligus ini merupakan tahun tinggal landas bagi RJPP Pertamina 2020-2026.

Mempertahankan laju penurunan yang "flat” terhadap derasnya laju penurunan alamiah memperlihatkan besarnya upaya yang signifikan yang dicapai melalui inovasi-inovasi yang intensif.

Hingga akhirnya, pada 2021, Pertamina menargetkan produksi di kisaran 1 juta barrel setara minyak per hari dan ditargetkan akan seterusnya naik di tahun-tahun berikutnya.

Pertamina juga terus menjaga kemitraan yang positif dalam pengoperasian lapangan-lapangan yang lebih produksinya, seperti lapangan minyak Banyu Urip di Cepu dan lapangan gas Senoro di Tomori bersama mitra-mitra strategis Pertamina.

Keberhasilan dalam pengelolaan kedua lapangan tersebut memberikan keyakinan akan potensi kemitraan yang lebih luas pada wilayah kerja lainnya.  

Dalam mengelola aset operasi di sektor hulu migas, PT Pertamina (Persero) menjalankan tiga strategi utama. (Priyo Widiyanto )