Selanjutnya Mithridates berusaha menguasai Cappadocia, sebuah wilayah yang setia kepada Romawi, dan mencoba sejumlah manuver yang tidak berhasil untuk menempatkan seorang raja boneka di sana; ketika semua ini gagal, dia meminta bantuan Tigranes yang menyerbu Cappadocia dan nerhasil menaklukkannya untuk Mithridates.
Pada saat itu, Romawi baru saja menyelesaikan perangnya dengan Jugurtha di Afrika Utara sekaligus sedang berjuang melawan sekutu-sekutu Italia, sehingga tidak tertarik pada konflik lain dengan Pontus.
Meskipun demikian, mereka tidak bisa membiarkan penaklukan Armenia atas Cappadocia tanpa perlawanan sedikit pun. Mereka mengirim Lucius Cornelius Sulla (sekitar tahun 80-an SM) untuk mengembalikan raja sebelumnya Ariobarzanes ke takhta.
Tahun berikutnya, raja Bithynia terdekat, Nicomedes III, meninggal dan Mithridates memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menempatkan salah satu orangnya di takhta sambil, secara bersamaan, menyerbu Cappadocia dan menjatuhkan pemerintahan Ariobarzanes.
Kerajaan Pontus dengan cepat berkembang menjadi sebuah kekaisaran yang tentu saja membuat Romawi meradang. Mereka mengirim konsul Manius Aquillius untuk mengembalikan kerajaan Bithynia dan Cappadocia. Mithridates yang menghindari perang terbuka dengan Romawi memilih untuk menarik pasukannya.
Namun, Aquillius sangat ingin berperang dengan Mithridates, karena yakin akan kemenangan Romawi dan menginginkan kekayaan Pontus. Ayahnya, yang bernama sama, dikenal sebagai orang yang sangat serakah yang telah memungut pajak yang sangat besar dari rakyat Asia Kecil ketika dia bertanggung jawab atas wilayah tersebut. Keserakahan yang nampaknya diwarisi oleh anaknya.
Aquillius meyakinkan raja Bithynia yang baru, Nicomedes IV, untuk menyerang Pontus dan mengirim pasukan penyerbu ke depan melintasi perbatasan. Mithridates berhasil memukul balik pasukan tersebut dan kemudian menyerang Bithynia. Sebuah tindakan yang menandai dimulainya perang dengan Romawi.
Mithridates, yang kini memimpin pasukan yang lebih besar dari sebelumnya, menempatkan jenderalnya Archelaus dalam komando dan menyerang Bithynia. Aquillius dan Nicomedes IV pun dengan cepat dikalahkan.
Menurut sumber-sumber kuno, Aquillius kemudian diikat ke seekor keledai dan diparadekan melalui wilayah tersebut saat dia dipaksa untuk mengakui kejahatannya dan kejahatan ayahnya terhadap rakyat. Kemudian dia dieksekusi oleh Mithridates yang menuangkan emas cair ke dalam tenggorokannya.
Vesper Asia
Selama bertahun-tahun, Roma telah lama mengendalikan sebagian besar Asia Kecil, dan para gubernur serta administrator Romawi telah memungut pajak yang berat dari rakyat. Kebencian terhadap Roma tersebar luas dan hanya membutuhkan dorongan serta pemimpin yang kuat untuk mengobarkan bara menjadi api dan memicu kebakaran besar.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Misteri Lenyapnya 5000 Pasukan Legiun Kesembilan Romawi