Kamadhenu, yang dikenal sebagai ibu dari semua sapi, digambarkan dalam ikonografi Hindu dengan para dewa utama yang bersemayam di bagian tubuhnya yang berbeda-beda. Kamadhenu dianggap sebagai "pemenuh keinginan para bhakta" atau para pengikutnya.
Dalam ajaran Hinduisme, sapi juga menjadi simbol dari prinsip non-kekerasan dan kasih sayang. Menyakiti atau membunuh sapi dianggap sebagai tindakan dosa oleh umat Hindu.
Di India, pembantaian sapi bahkan dapat mengakibatkan hukuman penjara minimal 10 tahun, dengan hukuman maksimal berupa penjara seumur hidup.
Sapi juga melambangkan kemurahan hati dan ketidakmementingan diri karena mereka memberikan susu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Umat Hindu meyakini bahwa sapi adalah ibu ilahi yang membantu dalam memenuhi keinginan serta menghilangkan rintangan dalam kehidupan.
Sapi dalam Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, sapi dihormati sebagai simbol kesuburan, kelimpahan, dan kekuatan. Kisah sapi yang paling terkenal mungkin adalah yang terdapat dalam "Himne untuk Hermes" karya Homer.
Dalam cerita tersebut, Hera merasa sangat marah kepada Zeus karena telah berbohong dan menghabiskan waktunya dengan wanita lain. Untuk menghindari kemarahan istrinya, Zeus berubah wujud menjadi sapi dengan bantuan tanaman ajaib dari dewa Hermes.
Dalam rupa sapi, Zeus menjelajahi bumi dengan bebas hingga akhirnya Hera yang bijaksana berhasil menemukannya. Hera kemudian menuntut Zeus untuk kembali ke wujud aslinya sebagai dewa dan meminta agar dia bertanggung jawab atas perbuatannya.
Cerita ini menonjolkan kegigihan dan keteguhan hati Hera, serta kemampuannya untuk menantang suaminya yang sangat berkuasa.
Dalam mitologi dan seni Yunani, Hera sering kali digambarkan sebagai sapi atau dengan tanduk sapi, seringkali lengkap dengan mahkota emas yang menandakan statusnya sebagai ratu para dewa.
Representasi ini bisa kita temukan dalam berbagai bentuk seni Yunani kuno, seperti pada keramik, patung, dan fresko.
Baca Juga: Hukuman Aneh Mitologi Yunani: Zeus Mengubah Selingkuhannya Jadi Sapi