Nationalgeographic.co.id—Sapi sering kali dianggap sebagai simbol yang kuat dalam karya sastra, di mana mereka merepresentasikan beragam tema dan gagasan. Secara simbolis, sapi dikaitkan dengan konsep kesuburan dan keibuan.
Mereka juga melambangkan pengorbanan, sumber nutrisi, kemurahan hati, serta kualitas sebagai pemberi kehidupan. Selain itu, sapi juga dianggap mewakili kepolosan dan kesucian.
Dalam mitologi kuno, keberadaan sapi tidak hanya terkait dengan peran mereka sebagai hewan domestik atau sebagai makhluk yang dikorbankan. Lebih dari itu, sapi juga dilihat sebagai pembimbing yang mengajarkan kita cara bersikap dan berpikir yang benar.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat bagaimana motif sapi digambarkan dalam teks-teks Veda, mitologi Yunani, serta dalam mitos-mitos Nordik dan Slavia. Seperti diuraikan oleh Dragana Vucic Dekic, seorang profesor di bidang sastra di laman Mom The Muse.
Sapi dalam Agama Hindu
Di seluruh dunia, mungkin tidak ada tempat lain yang memberikan penghormatan setinggi di India terhadap sapi. Bagi umat Hindu, sapi bukan sekadar hewan, melainkan makhluk suci yang dihormati.
Dalam sastra Hindu kuno, sapi memegang peran yang sangat spesial, dan perlindungan serta pemujaan terhadap mereka adalah elemen kunci dalam kepercayaan dan praktik keagamaan umat Hindu.
Dalam teks-teks Veda, yang merupakan salah satu naskah tertua dan paling sakral dalam agama Hindu, sapi disanjung sebagai hewan suci yang menjadi simbol kesuburan dan kemakmuran bumi. Lebih dari itu, sapi juga dianggap sebagai representasi dari dewi-dewi, yang menyediakan makanan dan kehidupan bagi umat manusia.
Sapi dikaitkan dengan berbagai dewa dan dewi, dan sering kali dilihat sebagai manifestasi dari ibu ilahi; mereka adalah penyedia makanan dan pemberi kehidupan.
Sapi pertama kali disebutkan dalam Rigveda, yang merupakan salah satu dari empat teks Veda, sebagai simbol dari dewi Aditi—ibu dari para dewa dan pemberi kehidupan.
Dalam Veda, sapi dihormati sebagai lambang kekuatan kreatif alam semesta dan sumber dari semua bentuk kehidupan.
Baca Juga: Makan Daging Pernah Jadi Hal Tabu di Kekaisaran Jepang selama 12 Abad
Kamadhenu, yang dikenal sebagai ibu dari semua sapi, digambarkan dalam ikonografi Hindu dengan para dewa utama yang bersemayam di bagian tubuhnya yang berbeda-beda. Kamadhenu dianggap sebagai "pemenuh keinginan para bhakta" atau para pengikutnya.
Dalam ajaran Hinduisme, sapi juga menjadi simbol dari prinsip non-kekerasan dan kasih sayang. Menyakiti atau membunuh sapi dianggap sebagai tindakan dosa oleh umat Hindu.
Di India, pembantaian sapi bahkan dapat mengakibatkan hukuman penjara minimal 10 tahun, dengan hukuman maksimal berupa penjara seumur hidup.
Sapi juga melambangkan kemurahan hati dan ketidakmementingan diri karena mereka memberikan susu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Umat Hindu meyakini bahwa sapi adalah ibu ilahi yang membantu dalam memenuhi keinginan serta menghilangkan rintangan dalam kehidupan.
Sapi dalam Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, sapi dihormati sebagai simbol kesuburan, kelimpahan, dan kekuatan. Kisah sapi yang paling terkenal mungkin adalah yang terdapat dalam "Himne untuk Hermes" karya Homer.
Dalam cerita tersebut, Hera merasa sangat marah kepada Zeus karena telah berbohong dan menghabiskan waktunya dengan wanita lain. Untuk menghindari kemarahan istrinya, Zeus berubah wujud menjadi sapi dengan bantuan tanaman ajaib dari dewa Hermes.
Dalam rupa sapi, Zeus menjelajahi bumi dengan bebas hingga akhirnya Hera yang bijaksana berhasil menemukannya. Hera kemudian menuntut Zeus untuk kembali ke wujud aslinya sebagai dewa dan meminta agar dia bertanggung jawab atas perbuatannya.
Cerita ini menonjolkan kegigihan dan keteguhan hati Hera, serta kemampuannya untuk menantang suaminya yang sangat berkuasa.
Dalam mitologi dan seni Yunani, Hera sering kali digambarkan sebagai sapi atau dengan tanduk sapi, seringkali lengkap dengan mahkota emas yang menandakan statusnya sebagai ratu para dewa.
Representasi ini bisa kita temukan dalam berbagai bentuk seni Yunani kuno, seperti pada keramik, patung, dan fresko.
Baca Juga: Hukuman Aneh Mitologi Yunani: Zeus Mengubah Selingkuhannya Jadi Sapi
Sapi juga memiliki hubungan erat dengan Demeter, dewi pertanian, kesuburan, dan panen, serta dengan Aphrodite, dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas. Demeter sering kali digambarkan sedang memegang cornucopia—simbol kelimpahan—dan bajak yang melambangkan pertanian.
Sapi dianggap sebagai lambang kesuburan bumi dan sumber makanan bagi manusia.
Sapi dalam Mitologi Nordik
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Nordik kuno, sapi memegang peranan yang sangat penting. Kehadiran sapi dalam banyak mitos dan legenda yang telah diwariskan selama berabad-abad menunjukkan betapa pentingnya mereka dalam budaya Nordik.
Dalam mitologi Nordik, sapi tidak hanya dianggap sebagai hewan ternak, tetapi juga sebagai simbol yang kuat dari kelimpahan serta siklus hidup dan kematian.
Sapi memiliki hubungan yang erat dengan dewi Freyja, yang dikenal sebagai dewi cinta, kesuburan, dan perang. Dalam berbagai mitos, Freyja digambarkan sebagai dewi yang cantik dan kuat, yang mengendarai kereta yang ditarik oleh dua sapi.
Sapi-sapi ini bukan sekadar hewan penarik kereta; mereka adalah simbol dari kekuatan dan kelimpahan Freyja, serta representasi dari kedekatannya dengan bumi dan siklus kehidupan.
Salah satu kisah sapi paling terkenal dalam mitologi Nordik adalah tentang Audhumla, sapi raksasa yang memiliki peran penting dalam penciptaan. Menurut mitos tersebut, Audhumla menjilat blok garam dari bumi purba dan proses itu mengungkapkan Buri, dewa pertama.
Sapi ini sering kali diinterpretasikan sebagai lambang dari kekuatan kreatif ilahi.
Sapi dalam Mitologi Slavia
Dalam budaya Slavia, sapi memegang posisi yang sangat signifikan dan sering muncul dalam cerita rakyat serta mitologi. Sapi tidak hanya dianggap sebagai hewan ternak, tetapi juga sebagai makhluk yang memiliki kekuatan pelindung dan membantu manusia.
Menurut kepercayaan yang beredar, sapi memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit karena susunya yang dianggap memiliki sifat magis.
Dalam mitologi Slavia, sapi dihormati sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Dewi Mokosh, yang memiliki kaitan dengan aktivitas domestik wanita seperti memintal dan menenun, sering kali digambarkan dengan ciri-ciri sapi seperti tanduk atau telinga sapi.
Ini menunjukkan penghormatan terhadap sapi sebagai simbol kesuburan dan peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.
Di beberapa wilayah dengan tradisi Slavia, ada kepercayaan bahwa sapi dapat mengabulkan keinginan dan membawa kebahagiaan bagi mereka yang memperlakukannya dengan penuh hormat.
Sapi, dalam konteks ini, tidak hanya dianggap sebagai hewan peliharaan tetapi juga sebagai makhluk suci yang memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat.