Pasangan Kopi yang Salah, saat Kenikmatan Malah Menjelma jadi Bencana

By Ade S, Rabu, 10 Juli 2024 | 08:03 WIB
Kopi tidak memengaruhi cara kerja semua obat, tetapi banyak obat umum yang rentan terhadap efek dari keduanya. Berikut ini di antaranya. (Freepik)

Nationalgeographic.co.id—Pernahkah pada suatu pagi Anda meminum kopi sambil menelan ibuprofen (Advil) atau pereda nyeri antiinflamasi lainnya?

Jika pernah, maka Anda telah membahayakan diri Anda sendiri. Sebab, tanpa Anda sadari, kopi tersebut telah meningkatkan efek dari obat yang Anda telan. Dengan kata lain, Anda telah meningkatkan dosis dari obat tersebut!

Tentu saja Anda tidak setiap hari melakukan hal tersebut. Bisa jadi Anda menelan obat tersebut hanya karena kopi yang Anda harapkan menghilangkan sakit kepala tidak berfungsi seperti harapan Anda.

Namun, perlu diingat bahwa kopi sendiri pada dasarnya merupakan minuman berstimulan dengan kafein sebagai sumber utamanya. Mencicipi 400 mg kafein per hari memang masih tergolong aman.

Tapi tidak demikian jika Anda memadukannya dengan beberapa jenis obat, tidak hanya ibuprofen atau pereda nyeri antiinflamasi seperti kasus di atas. Terdapat beberapa obat yang cara kerjanya akan sangat terpengaruh oleh kopi yang Anda minum.

"Kafein dalam kopi dapat meningkatkan efektivitas pereda nyeri bebas seperti asetamin dan obat nyeri antiinflamasi, termasuk aspirin dan ibuprofen. Namun, untuk banyak obat penting lainnya, kopi dapat menyebabkan interaksi yang menurunkan potensinya," demikian tulis Maureen Salamon di laman Harvard Health Publishing.

Salamon mencontohkan bagaimana kopi (bahkan yang tanpa kafein) dapat menurunkan penyerapan obat dengan membuat isi perut lebih asam. Di sisi lain, menurut Lina Matta, direktur apotek rawat jalan di Brigham and Women's Hospital yang berafiliasi dengan Harvard, kafein adalah penyebab utama dalam sebagian besar benturan obat.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk kondisi penyakit yang kronis, hal tersebut sudah cukup menjadi alasan untuk waspada terhadap cara kopi - dan sumber kafein lainnya - dapat mengubah cara kerja obat.

"Kafein dapat memengaruhi semua fase perjalanan obat melalui tubuh, tetapi dengan alasan yang berbeda," kata Matta. "Itu tergantung pada obatnya."

Sumber kafein

Ditemukan secara alami di daun, biji, dan buah dari lebih dari 60 tanaman, kafein adalah stimulan yang cepat masuk ke otak - membuat kita terjaga tak lama setelah kita menghabiskan secangkir kopi di pagi hari.

Baca Juga: Dari Perbudakan hingga Perang, Begini Cara Kopi Mengubah Sejarah Dunia

Kopi mengandung hingga 100 mg kafein per cangkir 6 ons, artinya minuman berukuran 20 ons yang Anda ambil di bistro lokal mungkin mengandung lebih dari 300 mg kafein.

Namun kopi bukanlah satu-satunya sumber signifikan stimulan ini. Sumber kafein tinggi lainnya termasuk:

* Teh hitam atau hijau, yang mengandung 60 hingga 100 mg dalam 16 ons* Cokelat, yang memiliki 10 mg dalam setiap ons jenis manis, semi-manis, atau hitam, dan 58 mg per ons dalam versi panggang tanpa pemanis* Cola, yang mengandung sekitar 45 mg dalam minuman 12 ons.

"Kafein juga ditemukan dalam berbagai minuman berenergi, permen, dan makanan ringan. Kadang-kadang kafein juga ditambahkan ke pereda nyeri tanpa resep dan obat flu."

"Pasangan" kopi yang paling berbahaya

Kopi (atau kafein) tidak memengaruhi cara kerja semua obat, tetapi banyak obat umum yang rentan terhadap efek dari keduanya. Berikut adalah beberapa informasi mengenai interaksi antara kopi (atau kafein) dengan beberapa obat umum:

1) Pilek atau Alergi: Obat bebas flu yang mengandung dekongestan seperti pseudoefedrin (Sudafed) dapat berinteraksi dengan kafein, menyebabkan efek ganda seperti kegelisahan dan kesulitan tidur. Obat alergi yang membuat mengantuk, seperti difenhidramin (Benadryl), tidak berinteraksi dengan kopi.

2) Depresi: Minum kopi dalam jumlah banyak dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat antidepresan seperti fluvoxamine (Luvox) dan escitalopram (Lexapro). Tanyakan kepada dokter apakah perlu mengonsumsi obat antidepresan pada waktu yang berbeda dengan kopi.

3) Tekanan Darah Tinggi: Minum kopi bersamaan dengan obat tekanan darah tertentu, seperti verapamil (Verelan), dapat menghambat efek relaksasi pembuluh darah.

4) Asma: Kafein dapat memperburuk efek samping bronkodilator lama seperti teofilin (Elixophyllin, Theo-24). Kopi juga dapat menghambat penyerapan obat asma ini.

5) Osteoporosis: Minum kopi bersamaan dengan obat osteoporosis dapat mengurangi efektivitas obat. Orang yang rentan terhadap osteoporosis sebaiknya membatasi konsumsi kopi karena penghambatan penyerapan vitamin D dan kalsium.

Baca Juga: Menguarnya Aroma Kopi di antara Tengik Getah Karet Desa Prangat Baru

6) Anemia: Mengonsumsi suplemen zat besi dengan kopi dapat mengurangi efektivitas suplemen tersebut.

7) Penyakit Alzheimer: Kafein dapat mempengaruhi obat yang meningkatkan kemampuan berpikir dan meredakan gejala demensia.

8) Masalah Tiroid: Minum kopi bersamaan dengan levothyroxine (Synthroid) dapat mengurangi efektivitas obat untuk tiroid kurang aktif.

9) Insomnia: Kafein di malam hari dapat mengganggu tidur. Beberapa orang menemukan kombinasi kafein dengan melatonin atau zolpidem (Ambien) membuat mereka terlalu tersedasi.

Trik untuk tetap bisa menyantap kopi

Kabar baiknya? Untuk menghindari interaksi obat terkait kopi atau kafein, Anda tidak perlu melepaskan rutinitas pagi favorit Anda. Cukup ubah waktunya, kata Matta.

"Saya tidak tahu ada obat yang menghentikan Anda untuk minum kopi sama sekali karena Anda sedang menjalani pengobatan itu," kata Matta. "Jika ragu tentang potensi interaksi, minum obat Anda satu jam sebelum kopi atau dua jam setelahnya."

Matta juga menyarankan strategi berikut untuk menjaga agar obat berfungsi dengan baik:

* Lacak kafein Anda. Peminum kopi berat - mereka yang menghabiskan lebih dari tiga cangkir sehari - lebih mungkin mengalami interaksi obat. Tetapi kebanyakan orang tidak akan mengalami masalah seperti itu jika mereka mengonsumsi 200 hingga 300 mg kafein sehari atau kurang.

* Pertimbangkan sumber kafein lainnya. Awasi lebih dari sekadar jejak gelas kopi kosong Anda. Jika Anda meneguk satu demi satu cola diet setiap hari, itu bisa bertambah banyak juga.

* Waspada terhadap masalah. Jika Anda menyadari obat Anda bekerja secara berbeda, atau jika Anda mengalami efek samping baru atau tidak biasa, pikirkan kembali konsumsi kopi atau kafein Anda baru-baru ini - dan kurangi jika perlu.

Jika Anda masih belum yakin tentang efek kafein pada salah satu obat Anda, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.