Zeus, raja para dewa, murka atas kesombongan Bellerophon. Ia mengirim seekor lalat gatal untuk menyengat Pegasus, membuat kuda itu panik dan menjatuhkan Bellerophon dari ketinggian.
Bellerophon terluka parah dan terpaksa hidup dalam pengasingan, dihantui rasa penyesalan atas kesombongannya.
3. Nimfa
Dalam mitologi Yunani, nimfa bagaikan roh penjaga yang menjelma menjadi keindahan alam. Mereka adalah gadis-gadis muda yang anggun, memancarkan pesona magis dan terikat erat dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Berbagai jenis nimfa menghiasi alam, masing-masing memiliki ikatan khusus dengan unsur alam tertentu.
Naiad, nimfa air tawar, menghidupkan mata air, sungai, dan anak sungai dengan keceriaan mereka. Dryad, nimfa pohon dan hutan, menjaga keasrian pepohonan dan membisikkan rahasia alam.
Kisah-kisah nimfa terjalin erat dalam mitologi Yunani kuno. Mereka sering kali menjadi teman setia para dewa dan pahlawan, menemani mereka dalam petualangan dan memberikan bantuan magis.
Interaksi mereka dengan manusia atau makhluk abadi pun tak jarang berujung pada kisah romantis yang menggetarkan hati, atau bahkan tragedi yang memilukan.
Nimfa terkenal dengan kecintaan mereka pada musik dan tarian. Alunan merdu mereka dan tarian mereka yang penuh pesona mampu memikat siapapun yang mendengarkan dan melihatnya.
Keindahan dan keceriaan mereka pun dikaitkan dengan kesuburan alam, melambangkan kehidupan baru dan kelimpahan.
Baca Juga: Cinta dan Nafsu dalam Kisah Europa, Dewi Mitologi Yunani yang Jadi Nama Benua