Bagaimana Serangan Israel ke Gaza Buat Lingkungan Semakin Menderita?

By Ade S, Minggu, 14 Juli 2024 | 14:03 WIB
Sebuah penelitian mengungkapkan betapa buruknya dampak serangan Israel ke Gaza terhadap lingkungan dari sisi emisi karbon. (Unknown)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Queen Mary University di London, Inggris, mengungkapkan betapa buruknya dampak serangan Israel ke Gaza terhadap lingkungan.

Menurut penelitian tersebut, dalam 12 hari pertama serangan berlangsung, jumlah emisi karbon yang dihasilkan lebih tinggi dari total emisi tahunan dari 26 negara.

Lebih lanjut, para peneliti kemudian menyoroti bagaimana signifikannya dampak dari emisi karbon pada lingkungan yang dihasilkan dari serangan tersebut.

Secara rinci, tim mengungkapkan bahwa selama Oktober 2023 hingga Februari 2024, serangan Israel di Gaza telah menghasilkan emisi karbon sebanyak 420.265 hingga 652.552 ton setara CO2.

Sumber utama dari emisi tersebut berasal dari penerbangan, jejak karbon dari amunisi, dan kebutuhan energi untuk rekonstruksi, seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut.

Dalam laporannya, para peneliti mengungkapkan bagaimana pesawat tempur dan pesawat pengintai Israel telah menggunakan 57,8 hingga 85,9 juta liter bahan bakar. Jumlah tersebut, jika diukur berdasarkan jumlah emisi yang dihasilkan, setara dengan 261.800 ton dan maksimum 372.480 ton setara CO2.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 peluru artileri yang ditembakan oleh militer Israel telah menyebabkan sekitar 12.000 ton emisi setara CO2.

Melansir laman New Arab, serangan Israel juga menyebabkan emisi tambahan sebesar 58.165 hingga 72.706 ton setara CO2.

Penelitian ini juga mengevaluasi emisi yang terkait dengan produksi energi di Gaza.

Sebelum dimulainya perang, Gaza menerima setengah dari pasokan listriknya dari Israel, sementara sisanya berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan lokal.

Namun, penghancuran infrastruktur enklave Gaza oleh Israel, termasuk pembangkit listrik, telah membuat Gaza bergantung pada generator diesel.

Baca Juga: Penemuan Kepala Patung Dewi dengan Mahkota Ular oleh Petani di Gaza