Ia akan membunuh penjahat paling kejam di roda pemecah. Sementara penjahat lainnya dieksekusi dengan tali, pedang, atau lebih jarang lagi dengan cara ditenggelamkan dan dibakar.
Hukuman bakar hanya diperuntukkan bagi kaum homoseksual dan mereka yang memalsukan uang. Franz hanya pernah melakukan hukuman bakar dua kali sepanjang kariernya.
Dan meskipun pekerjaannya saat itu membawa banyak stigma sosial, Meister Franz tetap memperoleh sejumlah besar uang. Ia dapat hidup dengan nyaman sepanjang hidupnya.
Penjagal Bohemia
Salah satu algojo paling terkenal di abad pertengahan adalah Jan Mydlar (1572-1664), dari Bohemia, Republik Ceko modern. Tinggal dan bekerja di ibu kota, Praha, ia memiliki karier yang panjang sebagai algojo. Mydlar bekerja atas nama Wangsa Habsburg, salah satu dinasti bangsawan terpenting di Eropa.
Mydlar adalah tokoh yang terkenal karena penampilannya yang muram. Selama eksekusinya, ia mengenakan topeng merah seperti tudung. Topeng itu dibuat khusus yang menutupi wajahnya dan benar-benar membuatnya menjadi sosok yang mengerikan dalam peristiwa yang juga mengerikan.
Peristiwa Jan Mydlar yang paling terkenal adalah eksekusi 27 pemimpin Pemberontakan Bohemia. Eksekusi itu terjadi pada tanggal 21 Juni 1621, di Alun-alun Kota Tua di Praha.
Disebabkan oleh pertikaian agama dan politik, pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan rakyat dari kalangan bangsawan Bohemia. Mereka memberontak terhadap kekuasaan Dinasti Habsburg yang akhirnya memicu Perang Tiga Puluh Tahun.
Setelah pemberontakan berakhir, Mydlar harus menegakkan keadilan. Namun, taruhannya sangat tinggi. Eksekusi itu bukanlah eksekusi biasa. Ia harus memenggal kepala 27 orang dan semuanya dilakukan dengan satu pukulan.
Jika ia harus memenggal kepala dua kali, ia akan kehilangan pekerjaan dan reputasinya. Untuk menyelesaikan semua eksekusi ini, ia menggunakan total 4 pedang dan membutuhkan waktu 5 jam untuk melakukannya.
Pekerjaan Mydlar yang mengerikan membuatnya mendapatkan reputasi yang menakutkan. “Namun ia tetap menikmati ketenaran,” tambah Vuckovic. Keturunannya juga merupakan algojo. Dengan topeng merahnya yang unik, ia menjadi simbol abadi dalam sejarah Abad Pertengahan.
Baca Juga: Pasang Surut Paus dalam Sejarah Kristen Eropa Abad Pertengahan