Nationalgeographic.co.id - Sama seperti partikel makanan yang berkerumun di tengah lubang wastafel, puing-puing plastik juga berkumpul di samudra terdalam.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada Geochemical Perspectives, menemukan bukti bahwa mikroplastik (potongan kecil plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter) berkumpul di titik terdalam lautan. Jumlahnya pun cukup banyak.
Sekelompok peneliti dari Chinese Academy of Science meneliti 13 wilayah di Bumi dengan mempelajari beberapa studi sebelumnya, sambil mengumpulkan sampel mereka sendiri.
Baca Juga : Kepunahan Massal Terparah dan Hewan-hewan Laut yang Mati Karena Pemanasan Global
Untuk lebih memahami mikroplastik yang tidak mudah terlihat, para peneliti asal Tiongkok tersebut menganalisis sampel air dan memisahkan mikroplastik yang mereka temukan dalam satu liter air (sekitar empat gelas).
Di wilayah yang paling tercemar, mereka menemukan 2.000 mikroplastik dalam satu liter air. Namun, di laut dalam di dekat Hausgarten Observatory, Greenland Arktika, para peneliti justru menemukan 3.400 potong mikroplastik dalam satu liter air. Padahal, wilayah tersebut terletak 18 ribu kaki di bawah permukaan laut.
Ini bukan pertama kalinya plastik ditemukan di laut dalam yang seharusnya bebas sampah. Sebelumnya, pada awal tahun 2018, kantung plastik juga ditemukan di palung Mariana,bagian terdalam dari seluruh lautan yang ada di dunia. Para peneliti melihatnya ketika sedang mengambil video di wilayah tersebut.
'Plastik yang hilang'
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2014, menyatakan bahwa 99% plastik di lautan 'menghilang'. Diketahui bahwa ekitar 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahunnya. Namun, setelah kapal peneliti menyusuri lima saluran utama di dunia, mereka hanya menemukan 40 ribu ton. Ke manakah sisa plastik itu pergi?
Awalnya, para peneliti menduga, plastik yang hilang tersebut mungkin sudah dimakan dan berada di perut hewan-hewan laut dalam bentuk mikroplastik. Faktanya, makhluk laut justru membantu mikroplastik tenggelam ke dasar laut.
"Zooplankton menelan mikroplastik, kemudian itu tenggelam bersama kotoran mereka," ujar Alina Wieczorek, ahli biologi kelautan dari National University.
Baca Juga : (Video) Nahas, Paus Sperma Mati dengan Berbagai Sampah di Dalam Perut
Dalam penelitiannya, Wieczorek menemukan mikroplastik yang berlimpah di perut ikan laut dalam. Dari 11 jenis plastik yang diteliti, hanya dua yang benar-benar bisa mengapung. Sembilan lainnya akhirnya tenggelam ke dasar laut.
"Dengan ini, zona hadal (bagian terdalam dari samudra) kemungkinan bisa menjadi salah satu pusat mikroplastik terbesar di Bumi," pungkas Wieczorek.
Source | : | Sarah Gibbens/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR