Saya mohon ijin. Twitt di awal yang mengatakan tidak ada tsunami saya hapus. Agar tidak membingungkan.
Kesalahan awal terjadi karena mengacu data dan informasi dari berbagai sumber bahwa tidak ada tsunami. Namun sudah direvisi karena mengacu data dan analisis terbaru.
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 23, 2018
Lebih lanjut Sutopo mengatakan bahwa tidak adanya gempa—yang memicu tsunami langsung—menjadi penyebab sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal.
Dalam laman resmi Twitter miliknya, Sutopo mengatakan bahwa tsunami di Selat Sunda ini termasuk peristiwa langka.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 07.00, data sementara dampak dari tsunami ini tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka, dan 2 orang belum ditemukan. Selain itu 430 rumah mengalami kerusakan, 9 hotel mengalami kerusakan, dan puluhan kapal mengalami kerusakan.
Baca Juga : Pantai Anyer Diterjang Gelombang Pasang, Sutopo: Tidak Ada Tsunami
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR