Nationalgeographic.co.id - Bagi para ahli paleontologi, menemukan seluruh kerangka dinosaurus adalah sesuatu yang sulit.
Sebab itu, mereka cenderung memperkirakan tinggi dan berat badan suatu dinosaurus lewat tulang yang ditemukan.
Lantas, dinosaurus apakah yang paling besar di Bumi?
Baca Juga : Setelah Sepuluh Tahun, Makam Firaun Tutankhamun Selesai Direstorasi
Melansir Live Science, Minggu (27/1/2019), ahli membagi kata terbesar menjadi tiga kategori, yakni terberat, terpanjang, dan tertinggi.
Dinosaurus terberat dimenangkan oleh Argentinosaurus.
Argentinosaurus tergolong sebagai titanosaurus (dinosaurus herbivora berleher panjang dan berekor panjang) raksasa. Ia hidup 100 juta sampai 93 juta tahun lalu selama periode Cretaceous di Argentina.
Perkiraan bobot Argentinosaurus sangat bervariasi. Museum Sejarah Alam London memperkirakan beratnya 77 ton, Museum Sejarah Alam Amerika di New York memperkirakan bobotnya 90 ton, dan BBC Earth menaksir bobotnya 110 ton.
Perbedaan berat itu karena Argentinosaurus dikenal memiliki 13 tulang, enam tulang belakang, lima tulang pinggul, satu tulang kering, dan satu fragmen tulang rusuk.
"Ada tulang paha sebenarnya, tapi tulang itu ditemukan 15 kilometer jauhnya. Jadi tidak tahu apakah itu juga milik Argentinosaurus," ujar Kenneth Lacovara, seorang ahli paleontologi dan geologi serta dekan di School of Earth & Environment di Rowan University, Glassboro, New Jersey.
Setelah Argentinosaurus, ada Patagotitan yang juga merupakan titanosaurus dengan berat 69 ton. Patagotitan hidup 100 juta tahun lalu di Argentina.
Lacovara mencatat, bobot Patagotitan itu didapat dari penggabungan enam individu, bukan satu dinosaurus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR