Nationalgeographic.co.id - Demensia mungkin masih asing bagi sebagian orang, tetapi bagi orang yang memiliki keluarga "berumur", demensia mungkin bukanlah hal yang baru.
Bila Anda pernah menonton film keluaran tahun 2004 berjudul The Notebook, Anda mungkin paham seperti apa keadaan yang membuat seluruh fungsi dan kemampuan otak menurun ini.
Maree Farrow, ahli saraf kognitif Pusat Penelitian dan Pendidikan Penyerapan Demensia di University of Tasmania mengatakan bahwa terdapat beberapa jenis demensia—kondisi paling umum dari penderita Alzheimer—dan keadaan tumpang tindih dalam gejala dari masing-masing jenis tersebut.
Baca Juga : Murid 6 SD Diperkosa Pamannya Sendiri, Kenali Ciri Predator Seksual di Sekitar Kita
Bahkan walaupun menderita jenis yang sama, gejala-gejala yang muncul pun bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan dari adanya perbedaan kombinasi dari gejala-gejala yang ada.
Namun tidak ada salahnya bila kita memeriksakan keadaan ketika menemukan gejala-gejala awal seperti di bawah ini.
1. Hilang ingatan jangka pendek
Bila Anda sering lupa terhadap percakapan atau kejadian yang baru-baru ini terjadi, tetapi ingat mengenai hal-hal yang terjadi di masa lalu, bisa saja hal ini menjadi pertanda gejala awal demensia.
Bila hanya terjadi sesekali, hal tersebut masih menjadi hal yang normal. Namun bila terjadi secara berkala dan teratur, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri.
2. Sulit melakukan tugas rutin
Dr. Farrow mengatakan bahwa gejala ini menjadi tanda yang "jelas" dari demensia. "Jika kita sebelumnya sangat ahli dalam melakukan sesuatu, dan sekarang menjadi kurang bisa melakukannya, bisa saja ini sebuah tanda," ucap Dr. Farrow.
Wanita yang ahli memasak dan bertahap kehilangan keahliannya tersebut—bahkan menjadi tidak ingin masak lagi—menjadi contoh nyata dari gejala ini.
3. Masalah bahasa
Seseorang yang mengalami gejala ini akan mengalami kesulitan dalam menemukan kata yang tepat untuk dikatakan. Bahkan kejadian ini terjadi secara berulang. Semakin lama, justru semakin tidak bisa menemukannya.
"Ketika mereka berusaha untuk mengucapkan kembali kata tersebut, kata yang salah lah yang terucapkan," ungkap Dr Farrow. "Mereka mungkin ingin mengatakan 'ambilkan kentang itu,' tapi mereka mengatakan 'ambilkan apel itu'."
4. Disorientasi ruang dan waktu
Anda mungkin pernah mengalami kebingungan mengenai lokasi Anda berada, tetapi setelah berhenti sejenak, masalah ini terselesaikan. Hal seperti ini adalah hal yang pernah dialami oleh hampir semua orang.
Namun orang dengan demensia akan mengalami kesulitan dalam mengatasinya. Bahkan mereka sama sekali tidak ingat mengapa mereka bisa berada di tempat itu.
5. Turunnya Kemampuan dalam melakukan Penilaian
Demensia memengaruhi ingatan dan konsentrasi penderitanya, yang pada waktunya akan memengaruhi kemampuan penilaian seseorang.
Seseorang dengan demensi akan lebih mudah menyetujui sebuah permintaan yang tidak aman—membutuhkan pertimbangan lebih lanjut. Hal ini menandakan adanya penurunan kemampuan dalam melakukan penilaian.
6. Sulit Berhitung
Seseorang dengan demensia akan mengalami kesulitan dalam menghitung angka, terutama bila hal ini adalah keahlian orang tersebut sebelumnya.
Dr. Farrow mencontohkannya dengan seseorang yang pergi berbelanja tetapi kesulitan dalam menentukan lembar uang degan nominal mana yang seharusnya diberikan.
Baca Juga : Biaya Punya Anak Mahal, Warga Korea Selatan Lebih Pilih Pelihara Hewan
7. Keliru meletakan barang-barang
Siapa pun pernah mengalami kesalahan dalam meletakkan dan menyimpan sebuah barang. Namun bila meletakan ponsel ke dalam lemari es atau memasukkan uang ke dalam panci, perlu dicurigai adanya gejala mengarah pada demensia.
8. Perubahan suasana hati dan perilaku
Beberapa orang mulai memiliki perubahan yang nyata dalam suasana hati mereka, berubah dari tenang hingga meneteskan air mata tanpa alasan yang jelas.
Pada penderita demensia, suasana hati yang buruk seringkali datang dan membuat mereka menjadi lebih mudah marah dan berperilaku kasar, walaupun hal ini tidak dilakukan dengan kesadaran penuh.
9. Kepribadian yang berubah
Seseorang dengan demensia bisa menjadi curiga dan takut, atau hanya sekadar apatis dan tidak komunikatif.
"Anda mungkin akan mendapati seseorang yang sangat berhati-hati dalam pergaulan, bahkan malu, secara bertahap mulai mengatakan hal-hal yang tidak pantas dan sepertinya tidak peduli dengan perasaan orang lain atas ucapannya."
10. Kehilangan inisiatif
Seseorang dengan demensia akan cenderung pasif dan tidak memerhatikan rumah mereka yang lambat lain menjadi tidak rapih dan kotor.
Dr. Farrow mengatakan bahwa mereka bisa saja berhenti untuk melakukan aktivitas sosial atau pekerjaan rumah tangga karena kehilangan kepercayaan diri. "Mereka berhenti melakukan aktivitas tersebut karena mereka khawatir akan salah," katanya.
Lakukan beberapa langkah
Mengetahui beberapa tanda dan gejala di atas akan membantu Anda dalam menentukan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa gejala bisa saja muncul, tapi pada akhirnya tidak terkait dengan demensia.
Namun bila ternyata Anda mengalami demensia, mengetahuinya semakin awal akan semakin membantu dalam proses penanganan dan pengobatan.
Baca Juga : Minum Kopi Bisa Membuat Kita Panjang Umur, Benarkah Demikian?
"Tentu saja pengobatan tidak selalu bekrhasil untuk semua orang, tapi bagi banyak orang, efeknya sangat bermanfaat. Paling tidak obat-obat itu memberi mereka kesempatan untuk melakukan usaha," katanya.
Diagnosis dini juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan masukan atas rencana-rencana masa depan Anda, dengan cara yang menyesuaikan hingga Anda mengalami kemunduran mental lebih jauh.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR