Para peneliti juga mengukur tingkat empati para pria yang menemani pasangannya. Ternyata, semakin dekat mereka melihat rasa sakit yang dialami pasangan, semakin tinggi empatinya. Ketika empati pria semakin tinggi, maka semakin besar kelegaan yang didapat perempuan saat menggenggam tangan pasangannya.
Goldstein mengatakan, fisiologi manusia dipengaruhi oleh empati. Ia yakin bahwa sinkronisasi, sentuhan, empati dan pereda sakit sangat berhubungan.
“Kami menduga ada sinkronisasi antara mereka. Ketika rasa sakit perempuan meningkat, itu juga menjadi situasi penuh stres bagi pasangan prianya. Namun, ketika mereka saling menyentuh, rasa sakitnya hilang. Itulah sinkronisasi,” paparnya.
Baca Juga : Survei Membuktikan Orang yang Aktif Beragama Cenderung Lebih Bahagia
Para peneliti menemukan bahwa, ketika menyentuh pasangannya yang sedang kesakitan, pria paling empati dan tersinkronisasi akan memberikan efek meredakan rasa sakit yang paling besar melalui genggaman tangannya.
Menurut Goldstein, cara ini bisa menjadi alternatif obat penghilang rasa sakit. “Beberapa obat penghilang rasa sakit memiliki masalah. Oleh sebab itu, penting untuk menemukan metode lain yang bisa meredakan rasa sakit. Saya rasa, sentuhan bagus untuk menghubungkan seseorang. Ia memiliki dampak yang sangat kuat,” kata Goldstein.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR