Nationalgeographic.co.id – Semakin hari, jumlah orangutan semakin berkurang karena habitat mereka dirusak untuk dibuat perkebunan. Melihat hal itu, para astronom mulai mengembangkan teknologi yang bisa melindungi mereka dari kepunahan.
Salah satu langkah penting (tapi menantang) dalam menyelamatkan spesies yang terancam adalah mengetahui di mana mereka berada. Orangutan banyak bergerak di siang hari, tapi bersembunyi di pohon-pohon saat malam. Hal ini membuat mereka sulit terlihat melalui survei lapangan.
Baca Juga : Zebra “Pirang” yang Langka Tertangkap Kamera di Alam Liar Afrika
Program Konservasi Orangutan Kinabatangan telah menggunakan drone untuk memotret habitat spesies tersebut. Dan kini, mereka bereksperimen dengan kamera pencitraan termal untuk deteksi yang lebih baik.
“Dalam gambar termal, hewan-hewan ‘bersinar’ dengan cara yang sama seperti bintang di galaksi kita. Jadi, kami menggunakan teknik astronomi untuk mendeteksi dan membedakan orangutan di habitatnya,” papar Dr Claire Burke, astrofisikawan dari Liverpool John Moores University.
“Kami belum yakin apakah cara ini akan berhasil. Namun, dengan kamera termal, sejauh ini kami dapat melihat orangutan dengan jelas melalui panas tubuh mereka. Bahkan, saat malam hari atau cuaca berkabut,” tambahnya.
Meski begitu, deteksi bisa menjadi rumit karena spesies berdarah panas seperti orangutan dapat memiliki suhu tubuh berbeda tergantung kondisinya.
Untuk mengatasinya, alih-alih mengatur kamera untuk menyesuaikan dengan suhu tertentu, Burke dan rekannya mencari kontras antara hewan dan lingkungan sekitarnya. Cara ini bekerja paling baik pada pagi dan sore hari.
Baca Juga : Penemuan Bersejarah: Foto Pertama dari Lubang Hitam Berhasil Terungkap
Bagi Burke, ini adalah permulaan. “Di masa depan, kami berharap dapat melacak, membedakan, dan memantau sejumlah besar spesies hewan yang berbeda secara real time. Dengan begitu, teknologi ini dapat memberikan dampak nyata pada konservasi dan mampu menghentikan perburuan sebelum mereka benar-benar punah,” katanya.
Orangutan Nest Watch Project juga meminta bantuan warga untuk mendeteksi orangutan dalam foto drone yang berhasil mereka ambil di kawasan Heart of Borneo. Dengan begitu, para ilmuwan bisa mengidentifikasi populasi orangutan di sana.
Pada akhirnya, upaya ini tidak hanya melindungi orangutan tapi juga spesies tumbuhan dan hewan lainnya yang habitatnya dirusak demi perluasan perkebunan kelapa sawit.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR