Nationalgeographic.co.id – Seekor bayi gajah di Thailand mati setelah kaki belakangnya patah saat melakukan atraksi di depan para turis di kebun binatang Phuket.
Bulan lalu, rekaman mengerikan yang memperlihatkan bagaimana bayi gajah dipaksa melakukan penampilan di depan pengunjung, menjadi viral.
Bayi gajah tersebut pun semakin lemah karena dipaksa menari dan melakukan trik setiap hari. Puncaknya, pada 13 April, dua kaki belakang hewan tersebut patah.
Kondisi ini dibiarkan selama tiga hari sebelum bayi gajah yang kerap disebut ‘Dumbo’ ini dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Namun sayangnya, nyawanya tidak bisa diselamatkan. Bayi gajah itu mati seminggu kemudian pada 20 April.
Baca Juga: Menyedihkan, Video Ini Tunjukkan Badak yang Sekarat Setelah Culanya Dipotong
Dumbo mematahkan kaki belakangnya saat kaki depan terjebak di kubangan lumpur. Dia mencoba menahan keseimbangan dengan kaki belakangnya yang berada di tanah kering. Namun, kedua kaki belakangnya sangat lemah hingga akhirnya patah.
Selain patah kaki, saat dirawat di rumah sakit, diketahui bahwa Dumbo telah mengalami infeksi saluran pencernaan selama berbulan-bulan.
“Dia mengalami infeksi yang menyebabkan diare dan komplikasi kesehatan lainnya. Tubuh Dumbo juga tidak menyerap nutrisi sebagaimana mestinya sehingga menjadi sangat lemah,” ungkap dokter hewan yang merawat Dumbo.
Amy Jones, pendiri organisasi Moving Animals yang merilis video ‘penyiksaan’ bayi gajah itu, mengatakan: “Ini adalah akhir yang tragis dan menyeramkan bagi kehidupan Dumbo yang memilukan.”
“Tulang di tubuhnya dengan jelas menunjukkan bahwa Dumbo tidak sehat, kelelahan, dan kekurangan gizi. Namun, pihak kebun binatang tidak melakukan apa-apa sampai menerima kritik internasional.
Di bawah perawatan mereka, bayi gajah malang ini mematahkan kedua kaiki belakangnya dan kebun binatang bahkan tidak menyadarinya selama tiga hari. Aku tidak bisa membayangkan penderitaan yang dialami Dumbo selama ini,” papar Jones.
Ia menambahkan, apa yang dialami Dumbo menunjukkan betapa terabaikannya hewan-hewan di kebun binatang tersebut.
Baca Juga: Mengidap Kudis dan Kehilangan Bulu, Puluhan Singa Ditemukan dalam Kondisi Menyedihkan
Dengan adanya kejadian ini, Moving Animals semakin menyerukan anjuran kepada turis untuk tidak membayar atraksi hewan-hewan yang berada di penangkaran.
“Tidak boleh ada hewan lain yang mengalami kisah tragis seperti Dumbo,” pungkas Jones.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR