Nationalgeographic.co.id - Ada peristiwa tidak terduga saat peluncuran roket Roscosmos Soyuz 2-1b pada Senin (27/5) lalu: pesawat luar angkasa tersebut disambar petir saat terbang ke udara. Meski begitu, ia berhasil melanjutkan misinya tanpa hambatan dan tidak mengalami kerusakan.
Untuk melihat bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Director General Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengunggah video roket yang tersambar petir ini melalui akun Twitternya.
Поздравляем командование Космических войск, боевой расчёт космодрома Плесецк, коллективы РКЦ "Прогресс" (Самара), НПО имени С.А.Лавочкина (Химки) и ИСС имени академика М.Ф.Решетнёва (Железногорск) с успешным запуском КА ГЛОНАСС!
— Дмитрий Рогозин (@Rogozin) May 27, 2019
Молния вам не помеха pic.twitter.com/1cmlZ4hD1g
Baca Juga: Apa Saja yang Akan Terjadi Jika Manusia Tinggal di Mars? Berikut di Antaranya
Roscosmos Soyuz 2-1b meluncur dari Plesetsk Cosmodrome, Rusia, pada 9.23 pagi waktu setempat. Tak lama setelah meluncur, sambaran petir menyerangnya.
Beruntung, petir tidak membuat roket jatuh dan dia berhasil melakukan misinya untuk mengirim satelit navigasi Glonass-M ke orbit. Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, serangan petir juga tidak merusak sistem onboard roket.
"Koneksi stabil dan dirawat dengan baik di pesawat luar angkasa ini. Sistem onboard Glonass-M juga berfungsi normal," ungkap mereka.
Insiden seperti itu memang langka karena biasanya peluncuran roket dilakukan pada hari dengan cuaca cerah. Faktanya, pengecekan hujan menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan sebelum mengirim roket ke luar angkasa.
Berbagai pengamanan petir pun dimasukkan ke dalam desain kendaraan antariksa dan landasan peluncuran untuk mencegah kerusakan.
Meski insiden kemarin tidak memengaruhi misi, tapi tak semuanya memiliki keberuntungan seperti itu. Pada tahun 1986, sebuah roket yang membawa satelit GOES-G jatuh kembali ke Bumi setelah kegagalan listrik yang disebabkan oleh sambaran petir. Untungnya, roket itu terlepas dan NASA dapat menghancurkan kendaraan sebelum mendarat.
Baca Juga: Berbeda dengan Bumi, Hujan di Saturnus dan Jupiter Menghasilkan Berlian
Menurut pedoman NASA, kegiatan peluncuran harus ditunda jika terdapat peluang sambaran petir dalam radius 5 mil laut dari lokasi lepas landas. Demikian pula, jika petir terdeteksi dalam radius 10 mil laut, maka peluncuran harus ditunda.
Tidak hanya petir, rencana lepas landas juga dilarang jika suhu di bawah 5 derajat celsius, kecepatan angin di atas 34 knot di ketinggian 60 kaki.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR