“Sekitar 15 ribu hingga 20 ribu tahun lalu, menjelang akhir zaman glasial, kebanyakan cadangan air dunia terkunci di dalam es. Di Amerika Utara, itu meluas ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai New Jersey, Long Island, dan New Englang,” papar peneliti.
“Permukaan laut saat itu jauh lebih rendah sehingga dapat memperlihatkan rak benua di bawah air. Ketika es mencair, sedimen membentuk delta sungai yang besar di atas rak benua dan air tawar terperangkap di sana. Namun sayangnya, permukaan laut kembali naik sehingga menutupinya,” tambah mereka.
Para peneliti mengatakan, jika berhasil mendapatkan air tawar tersebut, kita tidak perlu melakukan penyulingan garam. Itu bisa menjadi cadangan air bersih untuk dunia.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR