Uangnya lalu digunakan Belle untuk membeli lahan pertanian La Porte, seluas 48 hektar, pada 1901. Tahun berikutnya, ia menikah dengan pria Norwegia bernama Peter Gunness.
Delapan bulan kemudian, Peter Gunness ditemukan mati dengan bagian belakang kepala yang hancur.
Belle, sambil menangis histeris, mengatakan kepada dokter bahwa penggiling daging jatuh ke atas kepala suaminya tersebutnya. Dengan tidak adanya bukti dan otopsi, kematian Peter ditetapkan sebagai kecelakaan.
Beberapa tahun kemudian, Belle mulai memasang iklan pribadi di koran. Cara tersebut berhasil, mengingat banyak pria yang tertarik dan mendatanginya.
George Berry datang dari Illinois dengan membawa uang tunai sebesar 1500 dollar AS. Christian Hilkven menjual pertaniannya dengan harga 2000 dollar AS, lalu mengunjungi Belle. Emil Tell juga datang ke La Porte dengan membawa 2000 dollar AS, sementara Ole Budsberg dan John Moe membawa 1000 dollar AS. Semua pria tersebut tidak pernah terlihat lagi setelahnya.
“Seperti kebanyakan psikopat, Belle sangat cerdik dalam mengidentifikasi korbannya,” kata Schechter.
“Pria-pria tersebut merupakan bujang kesepian yang diabaikan keluarganya. Belle menipu mereka dengan gambaran perempuan yang suka memasak dan melukis – menjanjikan kehidupan rumah tangga yang akan mereka nikmati,” tambahnya.
Penemuan mayat
Pada 1907, Belle mempekerjakan seorang tukang kayu bernama Ray Lamphere. Mereka menjadi kekasih setelahnya. Namun, Belle mengusir Lamphere tanpa peringatan, saat Andrew Helgelien sampai ke rumahnya.
Terjadi pertengkaran besar dan Belle pun melaporkan Lamphere atas tuduhan kekerasan. Kepada para tetangga, Belle mengatakan bahwa Lamphere mengancam akan membakar pertanian dan membunuhnya.
Pada 27 April 1908, lahan pertanian Belle benar-benar terbakar.
Source | : | Larry Getlen/New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR