Penemuan mereka dipublikasikan Rabu (14/8) dalam jurnal Science Advances.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa partikel mikroplastik -- yang terbentuk saat material buatan manusia itu terurai menjadi pecahan-pecahan berukuran kurang dari lima milimeter, terkandung dalam udara di Kota Paris, Perancis; Teheran, Iran; dan Dongguan, China.
Studi tersebut membuktikan bahwa fragmen tersebut melayang di udara layaknya debu, serbuk sari, dan partikel halus dari knalpot kendaraan bermotor.
Baca Juga: Tak Hanya Sampah Plastik, Puntung Rokok Juga Berbahaya Bagi Lingkungan
Meski kekhawatiran akan dampak lingkungan mikroplastik terus meningkat belakangan ini, para ilmuwan masih terus memastikan efek apa, jika ada, yang timbul saat partikel tersebut masuk ke dalam tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Bergmann, yang turut serta dalam penelitian tersebut memaparkan bahwa kandungan mikroplastik tertinggi ditemukan di Pegunungan Alpen Bayern. Salah satu sampelnya mengandung 150 ribu partikel per 1 liter salju.
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR