Nationalgeographic.co.id - Beberapa orang mengatasi stres dengan berbagai cara (ada yang sehat dan juga tidak). Penting untuk memonitor respons Anda terhadap kecemasan, kesedihan, atau emosi negatif lainnya demi kesehatan.
Salah satu dampak stres adalah berkurangnya berat badan – tentunya bukan dalam cara yang baik. Inilah penyebabnya:
Melewati jam makan
Menurut Kathryn Moore, psikolog di Providence Saint John’s Child and Family Development Center, stres membuat kita memprioritaskan hal lain dibanding makan. Anda mungkin lebih memilih mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk. Namun, kebiasaan melewatkan makan akan memberikan kerugian pada tubuh.
Baca Juga: Rambut Rontok Setelah Kemo Hingga Sel Bunuh Diri, Ini Fakta Kanker yang Perlu Anda Ketahui
“Setiap Anda melewatkan makan, asupan kalori berkurang sehingga menurunkan berat badan,” kata Moore.
Untuk mengatasinya, Moore merekomendasikan Anda untuk membawa camilan berprotein tinggi seperti kacang-kacangan untuk ‘mengganjal’ perut saat sedang sibuk. Meski begitu, Anda tetap tidak boleh melewatkan makanan utama.
Mual dan tidak nafsu makan
Merasa mual juga merupakan tanda stres tinggi. “Stres menyebabkan mual karena ia mengaktifkan neurotransmitter dan hormon tertentu yang dapat memengaruhi sistem pencernaan,” papar Vingh Nguyen, dokter di Memorial Care Orange Coast Medical Center.
Mual adalah bagian dari sistem peringatan tubuh untuk memberi tahu Anda saat ada sesuatu yang salah.
Untuk mengobati mual, para ahli meekomendasikan untuk minum secangkir teh jahe hangat atau permen jahe.
Moore juga menyarankan untuk mengatasi penyebab mual, yaitu stres, dengan aktivitas yang menenangkan pikiran. “Mengurangi stresnya bisa membantu kita mencegah gejala fisik,” kata Moore.
Source | : | Jenn Morson/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR