Nationalgeographic.co.id - Kimchi adalah asinan sayur (sawi putih dan lobak) hasil fermentasi. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu, seperti kecap ikan, bawang putih, jahe, udang kecil, dan bubuk cabai merah.
Selain dimakan langsung, kimchi juga sering dijadikan bumbu tambahan pada masakan lain, contohnya sup kimchi atau nasi goreng kimchi. Bahkan, makanan ini juga menjadi topping dan isian makanan populer seperti pizza, pancake, atau burger.
Kimchi sebenarnya tidak berbeda dengan acar yang biasanya disajikan bersama nasi goreng atau martabak, yaitu memiliki cita rasa yang asin dan asam. Hanya saja, rasa kimchi jauh lebih kuat ditambah dengan rasa pedas dari bubuk cabai.
Baca Juga: Cara Menghindari Kantuk di Siang Hari Tanpa Mengonsumsi Kopi
Satu porsi kimchi (100 gram) mengandung 7 gram karbohidrat, 17 kalori, 3 gram serat dan tidak mengandung lemak.
Penasaran dengan manfaat kimchi? Berikut nutrisi dan khasiat kimchi bagi kesehatan berdasarkan studi pada Journal of Medicinal Food.
Makanan fermentasi populer dengan kandungan probiotiknya, yakni bakteri baik untuk sistem pencernaan. Nah, kimchi juga memiliki manfaat ini.
Dengan makan kimchi, tubuh Anda akan mendapatkan asupan probiotik yang dapat menjaga keseimbangan mikroba di usus sekaligus meningkatkan fungsi usus.
Usus yang sehat dapat menyerap nutrisi makanan lain secara maksimal. Anda mungkin berisiko lebih rendah terkena masalah sakit perut maupun diare. Kandungan serat dari makanan fermentasi ini juga menghindari Anda dari sembelit.
Selain mengandung probiotik, kimchi juga mengandung klorofil, fenol, karotenoid, dan vitamin C. Semua nutrisi kimchi tersebut memberikan manfaat bagi sistem imun dan kesehatan kulit.
Vitamin C dapat mendorong sistem kekebalan tubuh lebih kuat dalam melawan infeksi. Kombinasi vitamin C dan antioksidan lainnya membantu mengurangi radikal bebas dan merangsang produksi kolagen.
Kolagen adalah protein yang dibutuhkan kulit agar tetap kenyal dan elastis. Kedua manfaatnya ini mampu memperlambat proses penuaan kulit.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR