Nationalgeographic.co.id - Menurut para peneliti, jahe bisa membantu menyelamatkan nyawa kita. Rempah tersebut ampuh untuk melawan bakteri penyebab muntah.
Seperti yang kita tahu, jika dibiarkan, muntah-muntah akan membuat kita dehidrasi, bahkan meninggal dunia.
Studi yang dilakukan pada anak-anak dengan masalah gastroenteritis, menemukan fakta bahwa jahe menurunkan tingkat keparahan dan frekuensi muntah.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bagus Dikonsumsi Saat Demam
Anak-anak berusia satu hingga sepuluh tahun yang mengalami gastroenteritis, muntah-muntahnya berkurang hingga 20% setelah mengonsumsi ekstrak jahe. Dan jumlah anak yang sakit, 28% lebih rendah.
Dr. Roberto Berni Canani, pemimpin penelitian sekaligus profesor pediatri di University of Napoli, mengatakan, penemuan ini berpotensi “menyelamatkan nyawa manusia” di seluruh dunia.
Gastroenteritis merupakan peradangan pada perut dan usus yang disebabkan oleh bakteri menular. Termasuk, salmonella dan rotavirus -- yang terdapat di makanan dan air – serta norovirus penyebab muntah dan spesies parasit.
Muntah dan diare membuat pasien sulit untuk menyerap makanan, minuman, serta obat-obatan yang membantu menyembuhkan infeksi mereka. Itulah sebabnya muntah dan diare sangat berbahaya bagi anak-anak dan lanjut usia.
Secara global, gastroenteritis akut membunuh 1,34 juta anak per tahunnya. Ini setara dengan 15% kematian anak di seluruh dunia.
“Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyebab kematian anak terbesar di negara-negara berkembang. Itu menyebabkan dehidrasi dan komplikasi berbahaya lainnya,” papar dr. Canani.
Baca Juga: Keseringan Makan Junk Food, Remaja Ini Alami Kebutaan Permanen
Pada dasarnya, dehidrasi bisa diatasi dengan lebih banyak minum air, namun muntah-muntah menghalanginya. “Di sini, jahe bisa sangat membantu,” tambah dr. Canani.
Jahe diketahui memiliki kandungan anti inflamasi yang mampu memberikan efek antiemetik (antimuntah).
Dr. Canani mengatakan, selanjutnya, bersama timnya, ia ingin mengetahui apakah jahe juga efektif bagi anak-anak yang tidak mengidap gastroenteritis.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR