Pada 20 Oktober terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi, yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38,8 derajat celsius, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38,3 derajat celsius dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37,8 derajat celsius.
”Suhu itu merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, di mana pada periode Oktober pada 2018 tercatat suhu maksimum hanya mencapai 37 derajat celsius,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo, di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurut Mulyono, berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan khatulistiwa. Hal ini erat kaitannya dengan gerak semu matahari.
Baca Juga: Suhu Panas di Bumi Akan Melebihi Batas Normal Empat Tahun Mendatang
”Seperti yang kita ketahui pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu Matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” katanya.
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR