Nationalgeographic.co.id - Pada 23 Januari, pemerintah Tiongkok mengarantina Wuhan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Semua penerbangan, kereta api, dan transportasi umum di wilayah tersebut telah dihentikan dan banyak rute jalanan yang ditutup. Kendaraan pribadi juga dilarang melintas di pusat kota Wuhan, kecuali taksi dan mobil yang membawa persediaan dan bantuan.
Ini merupakan karantina terbesar dalam sejarah. Rekaman drone di Wuhan menunjukkan suasana mencekam yang meliputi wilayah tersebut. Diperkirakan ada sekitar lima juta penduduk yang telah meninggalkan Wuhan sebelum 'penguncian' diberlakukan. Namun, masih ada sekitar sembilan juta warga yang terjebak di sana.
Baca Juga: Kekebalan Tubuh 'Memudar', Orang Dewasa Ternyata Juga Butuh Vaksinasi
Sebelum virus corona merebak, jalanan-jalanan ini dulunya sangat sibuk. Kini, hanya terlihat beberapa orang yang berjalan di sekitar kota.
Masih belum jelas kapan wabah virus corona akan berakhir. Ada rumor mengatakan bahwa World Health Organization (WHO) akan segera menetapkan kondisi ini sebagai pandemi dalam beberapa hari atau minggu ke depan--kecuali jika penyebaran virus bisa ditangani secepatnya.
Baca Juga: Studi: Magic Mushroom Miliki Efek Antikecemasan dan Antidepresan dalam Waktu Lama
Berikut beberapa rekaman drone yang memperlihatkan suasana Wuhan yang seperti kota mati:
Drone footage shows almost empty streets in typically bustling Wuhan, China, amid a citywide lockdown over the deadly coronavirus outbreak.
The viral outbreak has infected more than 20,600 people globally. https://t.co/K9g7lCir38 pic.twitter.com/ZctumKNM1Q
— ABC News (@ABC) February 4, 2020
LOCKDOWN: Haunting drone footage shows nearly empty road and waterways in typically busting Wuhan, China, amid a citywide lockdown over the deadly coronavirus outbreak. https://t.co/APOsRCEllj pic.twitter.com/LptEYbuHVQ
— ABC News (@ABC) January 31, 2020
Ghost town.
Drone images by @AFPTV journalist @LeoRamirezAFP in Wuhan, shows how deserted the central Chinese city has become under lockdown over the #coronavirus pic.twitter.com/b7RcrkZkmC
— AFP news agency (@AFP) January 29, 2020
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR