Nationalgeographic.co.id - Setiap orang menemukan kebahagiaan dengan cara yang berbeda. Kuncinya adalah: cari kebiasaan yang bisa membahagiakan kita, lalu lakukan setiap hari.
"Seperti yang dikatakan Aristotle, kebahagiaan adalah sebuah aktivitas," ujar Jason Wheeler, PhD, psikoanalis di New York City.
Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Alami Depresi Akibat Karantina Selama Pandemi
Lalu, bagaimanakah upaya para ahli kesehatan mental untuk menemukan kebahagiaan?
Berikut ada tiga terapis yang membagikan strategi mereka agar tetap positif dan rendah hati -- bahkan ketika stres menghampiri.
Mungkin beberapa cara ini bisa juga kita coba.
Kesadaran pikiran
Istilah 'kesadaran penuh' atau mindfulness sering dikaitkan dengan yoga atau meditasi. Namun, Wheeler mengatakan, kita bisa menemukan kesadaran penuh ini dengan olahraga lain. Ia sendiri memilih berenang untuk melatih fisik dan pikirannya. Gerakan berulang, secara alami, bisa mengarahkan pada mindfulness.
"Setelah selesai berenang, saya tidak merasa lelah, tapi malah segar dan berenergi," kata Wheeler. Berenang selama 30 menit atau satu jam merupakan meditasi terbaik di hari-hari yang penuh kesibukan.
Menulis rasa syukur
Beberapa studi menunjukkan bahwa mengekspresikan rasa syukur bisa membuat kita tidur lebih nyenyak dan menurunkan risiko depresi. "Saat merasa cemas, saya akan membuat daftar hal yang saya syukuri," kata Kasi Howard, PsyD, terapis asal San Antonio.
"Ini membalik pola pikir saya. Tidak lagi memikirkan hal-hal yang membuat stres dan negatif. Cara ini meningkatkan mood saya," tambah Kasi.
Lari
Cara lain untuk meningkatkan kebahagiaan? Latihan kardio. "Lari merupakan sumber kewarasan untuk saya. Tidak hanya ketika stres, tapi juga dilakukaan saat mencari ide," kata Kasi.
Ada alasan ilmiah mengapa Kasi merasa 'cerah' setelah berkeringat. Olahraga menyebabkan lonjakan adrenalin di seluruh tubuh, lalu mengeluarkan hormon endorfin yang diketahui bisa meningkatkan mood.
Terhubung dengan orang lain
"Saya menghabiskan waktu dengan suami setiap hari, membicarakan hal tentang kami. Melakukan hal tersebut membuat hubungan kami tetap kuat. Dan saya bahagia," kata Gail Saltz, MD, psikolog.
Baca Juga: Bagaimana Fotografi Jurnalistik Bisa Merenggut Nyawa Kevin Carter?
Komunikasi merupakan kunci dari semua hubungan manusia, termasuk percintaan. Pada studi yang dipublikasikan pada Journal of Social and Personal Relationship, peneliti menemukan fakta bahwa istri yang menganggap suaminya bisa menahan emosinya, kualitas pernikahannya menurun.
Jadi, sebaiknya Anda mengungkapkan apa yang dirasakan kepada orang terdekat daripada menyimpannya sendiri. Itu salah satu kunci kebahagiaan.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR