Nationalgeographic.co.id - Beberapa hal yang Anda telah ketahui soal limbah nuklir itu benar. Limbah nuklir butuh ratusan tahun untuk membusuk, dan bahkan terpapar sedikit saja dengan jenis yang paling bahaya bisa mematikan.
Akan tetapi, selama 10 tahun saya bekerja dan meneliti limbah nuklir, saya menjumpai banyak hal yang tidak masuk akal.
Tidak seburuk banyak cerita menakutkan yang ada.
Baca Juga: Pandemi COVID-19, Sampah Masker dan APD Banyak Ditemukan di Pantai
Ketika Inggris dan negara-negara lain masih harus memutuskan lokasi pembuangan limbah nuklir, kesalahpahaman seperti ini bisa berbahaya.
Limbah nuklir dapat diartikan sebagai apapun yang dihasilkan dari tempat yang memiliki izin untuk menangani bahan nuklir yang tidak lagi berguna.
Limbah radioaktif adalah apapun yang tidak lagi berguna dan mengeluarkan radiasi ionisasi yang berbahaya.
Saya ingin menjelaskan beberapa hal tentang limbah-limbah ini:
Jika Anda bisa melihat ke dalam reaktor nuklir atau kolam pendingin yang menampung limbah radioaktif, Anda memang akan melihat sebuah sinar biru. Tapi, ini bukan berasal dari bahan radioaktif secara langsung.
Sinar biru ini dihasilkan dari air saat partikel-partikel bermuatan (charged particle), seperti elektron, dipancarkan dari bahan radioaktif dengan kecepatan sangat tinggi.
Air memperlambat partikel bermuatan tersebut dengan menyerap sebagian energi dan air tersebut melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Ini membuat air di sekitar objek radioaktif tampak bersinar sangat terang.
Jika Anda mengira cahaya ini seharusnya berwarna hijau bukan biru, mitos ini mungkin berangkat dari awal mula penggunaan zat radioaktif yang dipakai untuk cat bersinar-dalam-gelap.
Sekitar tahun 1920an, banyak “Radium Girls” di AS tewas setelah menjilat kuas cat di pabrik tempat mereka bekerja mengecat jam tangan dengan cat bersinar-dalam-gelap.
Penggambaran populer banyak menunjukkan tong yang sedikit mirip dengan tong penyimpan minyak.
Namun, limbah dari industri nuklir memiliki banyak bentuk dan tidak banyak yang terlihat seperti minyak.
Beberapa masuk klasifikasi limbah radioaktif karena mereka dilapisi oleh partikel radioaktif yang berbahaya dan sulit dihilangkan.
Ini termasuk filter ventilasi udara dan setelan khusus yang dipakai para pekerja agar partikel tidak menempel di kulit, lalu ada potongan logam, pasir yang digunakan dalam proses pengolahan air, dan puing-puing.
Benda radioaktif yang sesungguhnya datang dari buangan bahan bakar nuklir, kebanyakan uranium yang sudah digunakan di reaktor, beberapa di antaranya telah mengalami pembusukan radioaktif yang mengubah mereka menjadi unsur kimia yang berbeda.
Bahan bakar bekas dilarutkan dalam asam agar unsur kimia yang berguna dapat diekstraksi dan dibuat bahan bakar baru.
Cairan limbah yang tersisa kemudian diubah kembali menjadi kaca padat, sehingga lebih mudah untuk ditangani.
Limbah seperti ini tidak memakan banyak tempat, tapi menyebabkan sebagian besar radioaktivitas di Britania Raya.
Kebanyakan jenis limbah padat ditaruh di dalam drum 500 liter dan ditutupi semen dengan jenis dan jumlah yang sangat spesifik.
Semen ini kemudian dituang di sekitar limbah dan mengubahnya menjadi balok yang kuat dan padat yang tahan radiasi dibanding bahan lain, seperti plastik.
Beberapa jenis limbah dihancurkan di mesin khusus sebelum proses penyemenan.
Ketika limbah cair berubah menjadi kaca, ia harus lolos beberapa kriteria kualitas, seperti berapa banyak daya yang dapat dilepaskan dari isotop radioaktif.
Kriteria ini memastikan limbah tersebut dapat disimpan dalam waktu yang lama dengan aman.
Beberapa limbah sangat radioaktif dan menjadi panas.
Bahan bakar nuklir bekas mengandung unsur radioaktif yang berbeda dan beberapa membusuk dengan cepat.
Ketika mereka membusuk, mereka melepaskan banyak energi yang dapat diserap dari lingkungan sekitar, membuat mereka hangat.
Baca Juga: Apa Jadinya Jika Terjadi Kebakaran Hutan pada Era Pandemi Ini?
Radiasi ada di sekeliling kita. Radiasi datang dari batu di tanah, dari luar angkasa, dan dari beberapa prosedur medis tertentu seperti rontgen.
Jika Anda terpapar banyak radiasi dengan cepat, itu bisa berbahaya, namun jumlah radiasi yang rendah dapat ditangani dengan aman.
Inilah mengapa pekerja radiasi memiliki batasan.
Seseorang yang bekerja dengan radiasi diperbolehkan terpapar dengan dosis 20 milisievert per tahun (sievert adalah ukuran radioaktivitas).
Sebagai perbandingan, rontgen dada memberi Anda dosis radiasi 0.1 milisieverts.
Penulis: Laura Leay, Nuclear Engineering Innovation Fellow, University of Manchester
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR