Nationalgeographic.co.id—Senin, 26 September 1960, di studio WBBM, Chicago. Hari yang mengubah landskap politik moderen. Richard M. Nixon adalah seorang Wakil Presiden. John F. Kennedy ialah Senator AS. Debat kandidat presiden disiarkan untuk pertama kalinya di televisi.
Yang menyaksikan hampir 70 juta orang. Keadaan yang jauh berbeda manakala debat calon Abraham Lincoln dan Stephen Douglas pada abad ke-19. Penontonnya tidak sampai puluhan juta, pemilih pun tidak punya banyak kesempatan untuk melihat kandidat secara dekat. Saat itu sedikit warga bisa menilai penampilan, suara, dan pendapat calon orang nomor satu di AS. Namun keadaan jauh berbeda pada 1960: muka Kennedy dan Nixon sampai ke ruang keluarga.
Nixon lebih favorit dimenangkan. Karena telah menjadi Wakil Presiden Dwight Eisenhower selama delapan tahun. Ia juga menguasai televisi dalam pidato "Checkers" 1952. Saat itu ia menyanggah tuduhan dana gelap dan berbicara tentang anjing peliharaanya, Chekcers. Ia juga mengungguli perdebatan besama Nikita Khruschev dalam The Kitchen Debate (1959).
Sedangkan Kennedy merupakan sosok senator bermodal fotogenik dan energik. Namun ia tak gentar saat itu.
"Nixon mungkin telah memperdebatkan Khrushchev, tapi saya harus berdebat dengan Hubert Humphrey."
Baca Juga: Ekonomi Sirkular Sebagai Upaya Atasi Sampah Plastik di Surabaya
CBS, stasiun televisi yang menayangkan debat perdana itu menugaskan produser berusia 38 tahun bernama Don Hewitt untuk mengelola acara. Dia adalah produser kondang pembuat acara "60 minutes" di CBS.
Hewitt mengundang kedua kandidat ke pertemuan pra-produksi, tapi hanya Kenndy yang menerima tawaran tersebut.
Ketika datang untuk debat, Nixon terlihat sakit, baru-baru itu memang ia dirawat karena cedera lutut. Namun ia membatalkan debat.
Dalam Constitutioncenter.org, disebutkan, Nixon menolak memakai riasan panggung ketika Hewitt menawarkanya. Ia tampak pucat dan lelah di televisi. Sedangkan Kennedy terlihat bagus karena ia punya tim periasnya sendiri.
Kedua pria itu berdiri sangat kontras. Di layar hitam-putih, Kennedy dominan dengan latar belakang terang dengan setelan gelap. Sementara Nixon berbaur dengan latar gelap pas dengan setelah abu-abu mudanya.
Dan Rather, reporter muda bekerja untuk stasiun KHOU Houston saat itu memberikan impresi saat ia baru memulai karir.
"Di TV, gaya sangat penting. Untuk selalu melihat ke kamera, ke ruang tamu penonton," kenangnya di National Geographic.
“Kennedy tetap menatap lurus ke depan, melibatkan pemirsa TV-nya. Tapi Nixon terus melihat ke kiri dan ke kanan, menyapa para reporter di studio. Efeknya adalah Kennedy tampak percaya diri; Nixon sepertinya dia tidak ingin berada di sana," tambahnya.
Selain itu, katanya, debat kepresidenan sebaiknya memperhatikan seni pencahayaan dan tata rias khas TV, dan fokus pada penonton di rumah, bukan penonton studio.
Keduanya bersaing ketat. Nama Nixon melonjak pada hari menjelang debat. Namun setelahnya, pada hasil pemilihan, Kennedy unggul 49,72 persen sedangkan Nixon 49,55 persen.
Rather, menambahkan, "Demi Tuhan, kenakan setelan gelap!"
Source | : | National Geographic,Constitutioncenter.org |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR