Para astonom modern menyepakati bahwa Sirius sebenarnya adalah sekumpulan dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Bintang yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan paling terang sehingga dapat dilihat manusia dengan mata telanjang. Sementara Sirius B tidak dapat dilihat tanpa teleskop.
Berdasarkan keterangan resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Sirius merupakan bintang paling terang di seluruh langit malam. Nama Sirius berasal dari bahasa Yunani, Seirios, yang bermakna "berkilauan".
Bintang ini terletak di konstelasi Canis Mayor (Anjing Besar). Sirius juga merupakan salah satu bintang yang dianggap penting bagi peradaban Mesir Kuno dan Jazirah Arab pada umumnya. Sebab, bintang ini menandai banjir tahunan di sungai Nil.
Saking isitimewanya Sirius, namanya pun diabadikan dalam Alquran surat An-Najm (Bintang), sebagai asy-syira (Syi-raa). Nama ini kemudian diserap ke dalam Bahasa Latin, Aschere, sebagai nama alternatif dari Sirius.
Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa
Source | : | Kompas.com,LAPAN,Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR