Muh. Ma'rufin Sudibyo, astronom amatir sekaligus pegiat di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Falak Rukyatul Hilal Indonesia (LP2IF-RHI) Yogyakarta, menjelaskan bahwa konteks penyebutan Sirius atau Syi'raa dalam suran An-Najm ini terkait dengan perbuatan orang-orang Shabin di Mesopotamia yang menjadikan bintang ini sebagai sesembahan.
"Sehingga ayat tersebut menyajikan penegasan, bahwa bintang hanyalah makhluk yang dimiliki Allah SWT, bukan sesembahan," katanya, seperti diberitakan Kompas.com.
Muh. Ma'rufin Sudibyo juga menjelaskan bahwa Sirius adalah sistem bintang ganda sejauh 8,6 tahun cahaya yang terdiri atas sebuah bintang raksasa (Sirius A) yang terang dan bintang kerdil yang lebih redup (Sirius B). Kecerlangan visual gabungannya sebesar -1,46 mengingat Sirius tadinya merupakan sistem bintang biru berganda (Sirius A dan B), yang mana saah satu dari keduanya telah berevolusi terlebih dahulu menjadi raksasa merah, sebelum akhirnya meluluh menjadi bintang katai putih.
Sirius berjarak cahaya dengan ukuran masing-masing sebesar 1,7 dan seperatus dua puluh kali Matahari. Bintang ini terletak di selatan ekuator langit dengan koordinat (Asensiorekta, Deklinasi) 06 jam 45 menit 08,92 detik dan -16º 42' 58,92".
Baca Juga: Asal-Usul Oumuamua yang Disangka Kapal Alien Akhirnya Terjelaskan
Sirius A diketahui berukuran 180 persen lebih besar dari Matahari, dengan suhu permukaan 10.173 derajat Celsius. Tidak hanya itu, pancaran energi Sirius A adalah 27 kali lipat Matahari. Sirius A memiliki kecerlangan visual -1,47 dan termasuk ke dalam kelas spektrum AIV yang menandakan bintang ini berada di deret utama (kelas V) dan termasuk bingang tipe A1.
Adapun Sirius B memiliki kecerlangan visual +8,44 dan ukurannya hanya 70 persen ukuran Matahari, sehingga tergolong bintang katai putih. Suhu permukaan Sirius B 15.273 derajat Celcius.
"Bintang katai putih merupakan benda langit eksotik, produk tahap lanjut evolusi sebuah bintang. Stabilitasnya ditentukan oleh gaya tolak-menolak antar elektron didalamnya," jelas Ma'rufin. Dengan begitu, bintang ini memiliki massa jenis sangat besar, hingga jutaan ton per meter kubik. Jauh lebih besar jika dibandingkan massa jenis bintang normal yang hanya sedikit lebih besar dari air.
Baca Juga: Dari Hulk Hingga Einstein, NASA Rilis 21 Nama Rasi Bintang Terbaru
Source | : | Kompas.com,LAPAN,Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR