Nationalgeographic.co.id—Hyperloop adalah bentuk baru dari transportasi darat yang saat ini sedang dikembangkan oleh sejumlah perusahaan. Ia dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga dari 750 mil perjam dalam pod terapung dalam tabung raksasa bertekanan rendah, baik di atas atau di bawah tanah.
Ada dua perbedaan besar antara Hyperloop dan kereta tradisional. Pertama, pod yang membawa penumpang itu sebagian besar udaranya telah dihilangkan untuk mengurangi gesekan. Hal itu yang memungkinkan ia bergerak hingga 750 mil per jam.
Kedua, ketimbang menggunakan roda seperti kereta atau mobil, pod dirancang untuk mengapung di atas ski udara, menggunakan ide dasar yang sama seperti meja hoki udara atau menggunakan pengangkatan magnet untuk mengurangi gesekan.
Pendukung moda transportasi ini berpendapat bahwa ia bisa lebih murah dan lebih cepat daripada perjalanan kerta api atau mobil, dan lebih sedikit polusi dari perjalanan udara. Mereka mengklaim bahwa itu juga lebih cepat dan lebih murah dari kereta api cepat. Oleh karena itu, Hyperloop membuat perjalanan antar kota jauh lebih mudah.
Teknologi Hyperloop masih terus berkembang meski konsep dasarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun Hyperloop yang paling awal akftif dan berjalan sejak tahun lalu tetapi teknologinya masih dalam tahap awal.
Baca Juga: Kota Awal Kereta Api Menderu
Menurut laman Zdnet, ide menggunakan tabung vakum atau tekanan rendah sebagai bagian dari sistem trasnportasi memiliki warisan yang panjang. Kereta api pneumatik Crystal Palace menggunakan tekanan udara untuk mendorong gerobak ke atas bukit di Victoria selatan London pada 1864.
Sistem serupa yang meggunakan tabung pneumatik untuk mengirim surat dan paket antar gedung telah digunakan sejak akhir abad kesembilan belas, dan masih bisa dilihat di supermarket dan bank untuk memindahkan uang hari ini.
Salah satu pendahulu Hyperloop yang jelas adalah konsep 'vactrain' yang dikembangkan oleh Robert Goddard pada awal abad kedua puluh. Sejak itu, banyak gagasan serupa telah diajukan tanpa banyak keberhasilan.
Namun, pengusaha Elon Musk yang benar-benar menghidupkan kembali minat pada konsep tersebut dengat makalah "Hyperloop Alpha" pada Agustus 2013, yang menetapkan bagaimana sistem moderen kita akan bekerja beserta biayanya.
Dalam makalah Hyperloop Alpha, Elon Musk menguraikan kasus untuk layanan yang beroperasi antara Los Angeles dan San Francisco, yang akan lebih murah dan lebih cepat daripada sambungan kereta berkecepatan tinggi.
Dia berpendapat bahwa Hyperloop mililnya bisa lebih aman, cepat, tejangkau, tahan cuaca, bertenaga sendiri, dan tidak terlalu mengganggu orang yang tinggal di sepanjang rute.
Baca Juga: Kemacetan Parah Membuat Semua Transportasi Umum di Negara ini Gratis
Musk mengatakan bahwa layanan Hyperlopp ini bisa menjadi jawaban untuk perjalanan antar kora yang jaraknya kurang dari 1500 km atau 900 mil. Di luar itu, perjalanan udara supersonik akan lebih efisien, katanya.
"Selain mencari tahun teleportasi nyata, yang tentu saja akan luar biasa, satu-satunya pilihan untuk perjalanan super cepat adalah membangun tabung di atas atau di bawah tanah berisi lingkungan khusus," tulis Mask.
Tidak ada yang sampai sejauh ini dengan ide teleportasi, namun sejumlah perusahaan telah memanfaatkan potensi Hyperloop.
Source | : | ZDNet,Makalah Hyperloop Alpha |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR