Nationalgeographic.co.id—Menonton film memang menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Dari segi alur cerita, pemeran utama sampai editing yang ciamik. Apalagi kalau melihat pemeran utamanya adalah Angelina Jolie dalam film Lara Croft: Tomb Raider yang rilis pada 2001. Semua pasti akan terpukau dengan kehebatan akting dari Angelina Jolie.
Film ini mengambil latar di salah satu lokasi yang kini menjadi perbincangan, yaitu Candi Ta Phorm. Candi Ta Prohm masuk ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1992. Candi Ta Prohm terletak di provinsi Siem Reap, Kamboja.
Candi Ta Prohm ini dibangun pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13 oleh Raja Khmer Jayawarman VII sebagai wihara dan universitas beraliran Buddha Mahayana. Candi Ta Prohm sempat ditinggalkan dan diabaikan sampai abad ke-19. Setelah ditemukan kembali, Candi Ta Prohm sengaja tidak dipugar untuk mempertahanan keaslian suasana rimba. Hal unik dari Candi Ta Prohm adalah lilitan akar pohon besar yang memenuhi tubuh candi.
Akan tetapi di balik keunikan yang dimiliki Candi Ta Prohm, terdapat sebuah perbincangan yang mengubah perspektif tentang punahnya dinosaurus. Para peneliti meyakini bahwa dinosaurus sudah punah 65 juta tahun yang lalu, tetapi pada salah satu dinding Candi Ta Prohm tergambar sebuah makhluk yang diyakini mirip dengan stegosaurus.
Dilansir dari laman slate.com, stegosaurus menjelajahi Eropa dan Amerika Utara selama periode dinosaurus, sekitar 150 juta tahun yang lalu. Namun, semenjak ditemukannya ukiran seperti stegosaurus pada Candi Ta Prohm, timbul keyakinan baru bahwa stegosaurus telah lama hidup bersama dengan manusia.
Bila diperhatikan dengan seksama, bentuk fisik dari ukiran ini sedikit berbeda dengan stegosaurus. Stegosaurus memiliki kaki berjumlah empat, bahkan disebut sebagai dinosaurus lapis baja yang ditandai dengan lempeng tegak di sepanjang punggung dan duri tajam di bagian ekornya.
Baca Juga: Fosil Dinosarus Ditemukan di Pedalaman Australia, Diduga Spesies Baru
Namun, banyak peneliti yang beranggapan bahwa ukiran ini bukan stegosaurus. Karena tidak memiliki ciri khas stegosaurus yaitu duri tajam di bagian ekor. Selain itu, pada bagian kepala terdapat tanduk yang tidak dimiliki oleh stegosaurus.
Berdasarkan laman Ancient Origin dikatakan bahwa ukiran pada dinding Candi Ta Prohm merujuk kepada badak atau babi hutan. Ciri-ciri yang terdapat pada ukiran Candi Ta Prohm dari mulai telinga, bentuk kepala hingga tanduk lebih mengarah kepada badak bukan stegosaurus. Karena pada zaman Khmer, hewan yang bisa ditemui adalah badak, babi hutan atau bunglon.
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus di Argentina Diberi Nama 'Penyebab Ketakutan'
Tetapi berapapun pendapat para ahli yang mengatakan mengenai kepunahan dinosaurus, masih banyak harapan ditemukan kembali jejak-jejak peninggalan yang menarik. Walaupun di masa lalu mamalia besar atau dinosaurus punah, beberapa seperti gajah dan badak masih bertahan.
Seorang paleontologi di University of Bristol, Inggris, Mike Benton berkata bahwa “Mereka (dinosaurus) cuma bisa bertahan hingga penghujung Zaman Kapur, tapi kita tahu bahwa jenis mamalia sudah semakin beragam dan jumlah dinosaurus mengalami kemunduran selama 40 juta tahun.”
Source | : | wikipedia,slate.com,ancient-origins.net |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR