Namun, banyak peneliti yang beranggapan bahwa ukiran ini bukan stegosaurus. Karena tidak memiliki ciri khas stegosaurus yaitu duri tajam di bagian ekor. Selain itu, pada bagian kepala terdapat tanduk yang tidak dimiliki oleh stegosaurus.
Berdasarkan laman Ancient Origin dikatakan bahwa ukiran pada dinding Candi Ta Prohm merujuk kepada badak atau babi hutan. Ciri-ciri yang terdapat pada ukiran Candi Ta Prohm dari mulai telinga, bentuk kepala hingga tanduk lebih mengarah kepada badak bukan stegosaurus. Karena pada zaman Khmer, hewan yang bisa ditemui adalah badak, babi hutan atau bunglon.
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus di Argentina Diberi Nama 'Penyebab Ketakutan'
Tetapi berapapun pendapat para ahli yang mengatakan mengenai kepunahan dinosaurus, masih banyak harapan ditemukan kembali jejak-jejak peninggalan yang menarik. Walaupun di masa lalu mamalia besar atau dinosaurus punah, beberapa seperti gajah dan badak masih bertahan.
Seorang paleontologi di University of Bristol, Inggris, Mike Benton berkata bahwa “Mereka (dinosaurus) cuma bisa bertahan hingga penghujung Zaman Kapur, tapi kita tahu bahwa jenis mamalia sudah semakin beragam dan jumlah dinosaurus mengalami kemunduran selama 40 juta tahun.”
Source | : | wikipedia,slate.com,ancient-origins.net |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR