“Penelitian ini menjelaskan mengapa manusia adalah spesies yang sangat unik," papar Waring dalam rilis UMaine.
Mereka berpendapat, budaya telah mempengaruhi manusia untuk bisa bertahan dan berkembang selama ribuan tahun. Berkat budaya, manusia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan menghadapi rintangan untuk bertahan hidup, bahkan bereproduksi.
Selain penting, budaya juga efektif karena dapat bertransfer kepada sesama lebih cepat dan fleksibel daripada perwarisan gen, ungkap para peneliti.
Fleksibilitas budaya dalam evolusi juga terletak pada pembelajaran manusia. Manusia lebih efektif untuk memanfaatkan informasi dari rekan sebayanya, dan dari orang yang dianggap lebih pintar dari orang tuanya. Akibatnya, evolusi budaya menjadi jenis adaptasi yang lebih kuat daripada sekedar genetika.
Baca Juga: Berubahnya Teknik Berburu Memengaruhi Evolusi Otak Manusia Purba
Para peneliti menulis, perlahan selanjutnya adapatasi manusia lebih cenderung dikendalikan oleh budaya. Sedangkan gen, hanya menjadi akomodasi untuk segala tindak-tanduknya.
"Kita berkembang baik secara genetik dan budaya dari waktu ke waktu, tetapi kita perlahan-lahan lebih berbudaya, dan berkurang secara genetik," lanjut Waring.
Selain itu, para peneliti juga menemukan, bahwa kemunculan budaya dalam evolusi manusia membuat pola sosialnya yang berorientasi pada kelompok.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR