Secara total, 502 orang tewas dan 937 lainnya terluka. Itu adalah bencana masa damai terbsar dalam sejarah Korea Selatan.
Profesor Lan Chung, seorang insinyur arsitektur dari Universitas Dankook, menjawab sebab runtuhnya bangunan itu.
"Setelah mengajar teknik struktur kepada beberapa ribu siswa, mau tidak mau saya merasakan tanggung jawab moral dan sosial sebagai seorang ahli. Jadi saya bergegas ke lokasi runtuhnya untuk bergabung dengan tim investigasi, mencoba menjelaskan bagaimana bencana ini bisa terjadi," kata Chung.
Seperti halnya investigasi bencana lainnya, penting untuk memperimbangkan semua kemungkinan penyebab dan menyingkirkan satu per satu sampai penyebab sebenarnya tersisa.
Awalnya, ledakan gas tampaknya mungkin terjadi - seorang karyawan toko telah melaporkan bau gas beberapa hari sebelum keruntuhan. Namun, kebakaran yang terjadi setelah keruntuhan tidak konsisten dengan ledakan gas.
Baca Juga: Bangkitnya Perfilman Korea Selatan Sebagai Identitas Nasional
Dalam sifat keruntuhan juga tidak menjelaskan adanya bom yang diduga penyebab keruntuhan dari Korea Utara. Namun, spekulasi itu beredar karena Seoul hanya berjarak 56 kilometer dari perbatasan Korea Utara dan hubungan mereka masih tegang sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953. Sebelumnya, agen Korea Utara juga menewaskan 115 orang atas pemboman penerbangan Korean Air pada 1987.
Profesor Hyungsik Chung dari Universitas Hanung berkata penyebab keruntuhan lainnya.
"Ada dua alasan utama keruntuhan. Salah satunya adalah bagaimana struktur itu dibangun dan yang lainnya adalah fondasinya... Jika fondasinya lemah, bangunan itu bisa mengendap atau mulai tenggelam, dan jika bangunan itu mengendap, strukturnya akan rusak."
Sampoong Department Store dibangun di atas lahan yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah. Jika tanah itu tidak direklamasi dengan tepat, fondasinya dapat dengan mudah dikompromikan.
Namun, ketika penyelidik mengambil serangkaian sampel inti dari tanah untuk memeriksa stabilitas fondasi, mereka menemukan bahwa itu bukan penyebabnya.
Baca Juga: 70 Tahun Berlalu, Kisah Perang Korea yang Belum Berakhir Hingga Saat Ini
Source | : | Great Disaster |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR