Nationalgeographic.co.id—Pada pekan lalu, perancang sepatu mewah, Stuart Weitzman melelang benda langka yang dijuluki "Tiga Harta Karun". Masing-masing cukup kecil untuk dipegang dengan satu tangan.
Ketiga barang itu memecahkan rekor ketika terjual lebih dari $30 juta di New York. Barang-barang itu diantaranya koin emas mengilap, satu set perangko terkenal yang salah cetak, dan secarik kecil kertas magenta yang populer disebut "perangko paling langka di dunia".
Dari ketiga barang itu, koin Double Eagle tahun 1933 lah yang mencuri perhatian. Ia menjadi koin paling berharga di dunia yang terjual seharga $18,9 juta (sayangnya, si pembeli tidak ingin disebutkan namanya).
Menurut sebuah pernyataan Sotheby's, Weitzman membeli koin emas $20 seharga $7,59 juta pada tahun 2002.
Koin Double Eagle merupakan mata uang emas terakhir yang dicetak di Amerika Serikat, lapor Reuters. Nilai spesimen yang baru terjual berasal dari statusnya sebagai satu-satunya Double Eagle 1933 milik pribadi yang diketahui bertahan hingga hari ini.
Presiden Theodore Roosevelt menugaskan Augustus Saint-Gaudens, pematung terkemuka Amerika Serikat untuk membuat koin itu pada awal 1900-an.
"Saya telah lama ingin melakukan apa yang saya bisa untuk memperbaiki kondisi uang kita yang memalukan, tapi sekarang saya memiliki kesempatan, saya mendekatinya dengan takut dan gemetar," tulis Saint-Gaudens kepada seorang sarjana dan kolektor pada 1905, di laman Sotheby.
Baca Juga: Koin-Koin Arab Kuno Ungkap Aksi Keji Perompak Kapal Rombongan Haji
Desain akhir Double Eagle secara luas dipuji sebagai salah satu yang paling indah sepanjang masa. Koin yang dicetak pertama kali pada 1907 ini menampilkan Lady Liberty yang melangkah maju ke depan dan elang yang sedang terbang di bagian belakang.
Owen Edwards pada majalah Smithsonian pada 2008 pernah menjabarkan bahwa pematung itu mendasarkan figur liberty kepada Harriette Eugenia Anderson, model terkenal keturunan Afrika-Amerika dari Carolina Selatan.
Pada 1933, Presiden Franklin Roosevelt memindahkan negara itu dari standar emas dengan harapan memperkuat ekonomi yang dirusak oleh Great Depresion.
Tahun berikutnya, direktur U.S. Mint memerintahkan pencairan semua Double Eagles tahun 1933, yang telah dipukul tetapi tidak pernah dikeluarkan.
Dua spesimen diberikan kepada Smithsonian Institution, yang sekarang menyimpan koin-koin tersebut dalam koleksi National Museum of American History.
Beberapa koin langka lolos dari kehancuran dan berakhir di tangan pribadi. Investigasi kriminal pun terjadi, tetapi pemerintah akhirnya menemukan kembali koin-koin itu, selain yang satu ini.
Karena pertempuran hukum antara Departemen Keuangan AS dan pemilik koin sebelumnya, Double Eagle yang memecahkan rekor inilah satu-satunya dari jenis koin tersebut yang dimiliki oleh orang pribadi secara sah.
Source | : | Reuters,Smithsonian Magazine,Sotheby |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR