Orang-orang Meksiko-Amerika juga membeli mobil dengan uang yang mereka peroleh dari layanan mereka di Perang Dunia II. Saat tren "hot rod" menyapu Amerika, yang sebagian besar terdiri dari model vintage seperti Ford Model-T yang dimodernisasi dengan mesin yang diperbesar untuk kecepatan, orang Meksiko-Amerika dengan cekatan mulai mengubah mobil di garasi mereka sevagau sarana untuk membedakan diri.
Mereka mengotak-atik mesin, mengecat eksterior, dan bahkan menambahkan bobot di bagian belakang untuk menurunkan bodi. Mereka sengaja mengubah mobil Chevys mereka. Modifikasi sangat populer dan mengubah gaya mobil mereka menjadi "rendah dan lambat".
Steve Velasquez, seorang kurator budaya dan komunitas di Smithsonian’s National Museum of American History menjelaskan bahwa lowriding adalah cerminan dari pengalaman pasca-perang Meksiko-Amerika. Tidak seperti "hot rod", lowrider adalah tentang sesuatu yang berbeda.
Ketika orang Amerika-Meksiko mulai secara kolektif menata kembali identitas mereka dari perspektif selama Gerakan Chicano di tahun 1970-an, para lowrider mengambil fungsi politik yang lebih formal.
Klub mobil, yang terbentuk saat ini, mulai menawarkan layanan masyarakat. Seperti penggalangan dana untuk serikat pekerja United Farm Workes dan menyelenggarakan inisiatif kesehatan.
"Ya [mereka]suka berbicara tentang mobil dan mengerjakan mobil," kata Velasquez di laman Smithsonian. "Tetapi mereka juga mulai membuat acara komunitas. Aspek mobil 10 persen dan aspek sosial 90 persen."
Source | : | Smithsonian |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR