Anak-anak yang jadi perokok pasif berisiko depresi dan memiliki kelainan tingkah laku, termasuk tingkah hiperaktif. Anak-anak yang dilahirkan ibu yang jadi perokok pasif semasa hamil bisa menderita masalah pernapasan dan jantung pada anak mereka, di samping kelainan tingkah laku.
"Sudah waktunya untuk mencegah anak-anak terpapar asap," kata Dr. Bruce Lanphear, kepala Children's Environmental Health Center di Cincinnati, Amerika Serikat. "Bukti sudah cukup untuk mencegah penyakit-penyakit yang disebutkan, sayangnya hal itu tidak kita lakukan," tambah Lanphear yang tidak terlibat dalam studi.
Studi yang mendapati anak-anak perokok pasif berisiko depresi dan efek-efek negatif lain dilaporkan pada Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine. Para peneliti melibatkan 3.000 anak berusia antara 8 hingg 15 tahun. Kadar kotinin, yang dibentuk setelah nikotin terurai, dalam tubuh mereka diukur. Anak-anak yang memiliki kotinin sangat tinggi dianggap perokok dan tidak dilibatkan dalam studi.
Anak perempuan yang terpapar asap rokok menunjukkan gejala hiperaktif dan kegelisahan. Sementara anak laki-laki menunjukkan gejala hiperaktif, depresi, kegelisahan, dan kelainan tingkah laku lain. Sementara itu, tingkat risiko anak-anak yang tidak terpapar asap rokok terhadap berbagai kelainan tingkah laku sangat rendah. (Sumber: Reuters, Parentdish)
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR