Peneliti Buktikan Reaksi Air-Sulfurdioksida dalam Awan
Selasa, 10 Mei 2011 | 19:28 WIB
Rupanya molekul-molekul uap air, pada temperatur atmosfer yang sejuk, bisa berlaku sebagai pemikat untuk menarik partikel gas polutan seperti sulfur dioksida, menjadikannya suatu partikel yang reaktif. Kesimpulan ini didapatkan dari eksperimen Stephanie T. Ota, seorang mahasiswa University of Oregon.
Kecenderungan yang terjadi sama sekali tidak cocok dengan "skenario" model kondisi iklim yang dikenal sekarang. Hasil penelitian Ota yang dipublikasi secara online di Journal of the American Chemical Society ini menunjukkan, sulfur dioksida mendekati permukaan air hingga yang teratas kemudian mengalami interaksi. Sulfur dioksida berperan dalam pembentukan hujan asam. Namun bagaimana sulfur dioksida bereaksi di dalam awan tersebut tidak pernah diketahui.
Ikatan sulfur dioksida pada permukaan air juga sangat reversibel. Efek dari tercampurnya partikel sulfur dioksida ini yakni menambah suhu dingin di sekitar permukaan. Penyerapan gas sulfur dioksida mempunyai implikasi penting, sebab bisa jadi memberi petunjuk untuk menjelaskan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
"Dengan memahami interaksi di dalam permukaan molekul air, yang ada misalnya pada awan dan kabut, para peneliti akan dapat lebih baik memprediksi reaksi kimia potensial yang terjadi di atmosfer kita beserta dampaknya," ujar Geraldine L. Richmond, profesor kimia sekaligus pula anggota dari Akademi Sains Nasional.
Ota sendiri berkomentar, "Dulu kita berasumsi atmosfer muncul ketika molekul gas-gas saling bertemu. Penelitian ini adalah (hanya) pintu masuk pada sebuah pengertian lebih mendalam tentang peristiwa reaksi kimia gas-gas di atmosfer." (Sumber: Physorg)
KOMENTAR