Dua peneliti LIPI yaitu Prof. Dr. Eko Baroto Wakidi dan Dr. rer. nat. Sarijiya Antonius, berhasil menemukan dua mikroba di Wonogiri. Hasil penemuan ini akan dikembangkan untuk membantu petani.
Kedua mikroba tersebut adalah jenis mikroba pemusnah plastik
yang ditemukan di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro serta mikroba
perombak bahan kimia dan pestisida carbobat di Desa Nambangan, Kecamatan
Selogiri.
Prof. Eko mengatakan, penelitiannya di Desa Gambirmanis sudah dilakukan
beberapa tahun lalu. Penemuannya ini diperoleh ketika dirinya
mengembangkan tanaman polybag di desa tersebut.
"Lahan di Gambirmanis tergolong kering. Di musim kemarau
kebutuhan air sangat kurang. Dari uji polybag ditemukan mikroba
penghancur plastik yang saat ini terus kami teliti," jelasnya.
Ia melanjutkan, mikroba asal Gambirmanis ini bisa menjadi mikroba
asli Indonesia dan mikroba ini diharapkan menjadi sahabat petani.
Sementara Sarjiya Antonius, berdasarkan
penemuannya tentang mikroba perombak bahan kimia dan pestisida, memaparkan, pola tanam yang dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia atau biyomik (bio organik) startmik bisa
diterapkan di daerah lain seperti Malindo Kalimantan Timur.
"Bahan baku organik itu berada di lingkungan petani. Penggunaan teknologi itu juga tidak membuat tanah tercemar," tambahnya. Bahan baku organik diantaranya ekstrak kecambah, tetes tebu, gula merah, tepung ikan, tepung kedelai,air kelapa, agar-agar, dan bekatul.
Petani asal Desa Nambangan, Selogiri, Sardi, mengaku siap menjadi
kelinci percobaan atas penelitian kedua tim peneliti LIPI tersebut.
"Kami menggunakan pola tanam semi organik. Pada MT III kami mengurangi
pupuk kimia sekitar 30 persen, hasil panen padainya mencapai 11,93
ton/hektare," ujar Sardi.
(LIPI)
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR