Pengguna Twitter pria ternyata lebih sering mengeluhkan hari Valentine dibanding perempuan. Meski perempuan lebih sering men-tweet status baru di akunnya, pria cenderung menggunakan kalimat negatif mengenai perayaan hari kasih sayang yang jatuh tiap tanggal 14 Februari itu.
Ini merupakan hasil analisa sosial dari NM Incite yang dikeluarkan pada Senin (13/2). Dari 70.000 tweet terbaru soal Valentine, hanya sepersepuluh pria men-tweet hal positif mengenai Valentine.
"Dibandingkan kedua gender, topik yang paling sering didiskusikan di hari Valentine adalah tidak punya pasangan, di mana 36 persennya adalah perempuan dan 25 persennya laki-laki," ujar pernyataan NM Incite.
"Tapi yang menarik, perempuan lebih cenderung memberikan hadiah buat orang-orang terdekat mereka. Sedangkan pria lebih cenderung berbagi ketidaksenangan mereka pada hari tersebut."
Terlepas dari kontroversi perayaan Valentine, hari kasih sayang ini mendatangkan bisnis besar di Amerika Serikat. Masyarakat AS diperkirakan menghabiskan US$17 miliar (lebih dari Rp153 triliun) untuk membeli kado berupa coklat, permen, makan malam romantis, bahkan pakaian dalam seksi. Menurut data dari MSN, angka ini meningkat 8,5 persen dibanding tahun 2011 lalu.
Hari Valentine juga dianggap hari paling tepat untuk merayakan pernikahan. Menurut data dari Biro Sensus AS, terjadi 2,1 juta pernikahan di hari Valentine di tahun 2009. Pernikahan paling banyak terjadi di negara bagian Nevada dengan 108.000 pernikahan.
(Sumber: NM Incete, MSN Money)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR