Usaha dan biaya yang dikeluarkan kaum tani untuk menyuburkan tanamannya terkadang cukup besar. Selain harus menjaga kualitas tanaman, mereka juga harus mencari pupuk atau bahan kimia lain yang dianggap bisa menyuburkan.
Namun, petani kini diberi saran yang lebih mudah yakni dengan mendayagunakan serangga dan binatang apa pun yang bisa membantu penyerbukan tanaman. Nantinya, usaha yang tidak terlalu memakan biaya dan waktu ini bisa menaikkan hasil pertanian.
Demikian disampaikan Barbara Gemmill-Herren dari Organisasi PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO). Menurutnya, tiga per empat tanaman pangan butuh hewan penyerbuk seperti lebah untuk mendapatkan hasil panen yang lebih baik. Bahkan 35 persen produksi pangan dunia berasal dari tanaman yang bergantung pada hewan penyerbuk.
Untuk membantu petani mengenali hewan penyerbuk yang berguna bagi tanaman, dua peneliti, Gemmill-Herren dan Maryanne Grieg-Gran dari International Institute for Environment and Development, menulis buku panduan.
"Berbagi informasi dengan petani mengenai hewan penyerbuk yang menguntungkan adalah langkah yang baik. Para petani bisa mengadaptasi praktek ini jika menguntungkan buat mereka," kata Grieg-Gran dalam rilis FAO-IIED, Selasa (6/3).
Praktek menggunakan hewan sebagai bantuan penyerbukan sudah dilakukan di beberapa negara di dunia. Di Ghana misalnya, petani mangga sadar jika rumput yang tumbuh di bawah pohon mampu menarik hewan penyerbuk. Untuk melestarikan hewan ini, para petani memilih menyiangi rumput tersebut dengan tangan dibanding menggunakan bahan kimia. Di Selatan India, petani kopi sengaja menumbuhkan bunga di sekitar tanaman mereka agar hewan penyerbuk bisa terus datang dan berkembang.
Buku hasil tulisan Grieg-Gran dan Gemmil-Herren bisa digunakan untuk membantu pengembangan teknik semacam ini. Rencananya buku tersebut akan dirilis Kamis (8/3).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR