Jalan-jalan sambil berkuliner kian dikenal dan dicintai orang banyak. Kota Bogor, Jawa Barat, tak ketinggalan meramaikan melalui berbagai objek wisata kuliner.
Situasi Bogor kini sudah mulai padat oleh pengunjung dari kota-kota tetangga seperti Jakarta dan Bandung. Wajar saja, di kota hujan ini, bertumbuh aneka pusat jajan, mulai dari resto, kafe, sampai kios oleh-oleh. Jenis makanannya pun beraneka ragam. Banyak pula yang sifatnya usaha kecil menengah.
Contoh sebutlah beberapa nama berikut, yang untuk penggemar kuliner Bogor pasti sudah tidak baru lagi: Roti Unyil Venus dan Bakery Gurih 7 di Jalan Pajajaran; Macaroni Panggang, Lasagna Gulung, Rumah Cup Cakes, Pia Apple Pie, Death by Chocolate di lokasi Taman Kencana; Ngo Hiang, Kedai Mie Sehat, Rujak Uleg Toko Bima, Soto Bogor Pak Yusup di daerah Suryakencana; serta sederetan lainnya.
Rata-rata pusat jajanan juga mengalami peningkatan permintaan di musim liburan seperti sekarang ini. Seperti dikatakan oleh Diah, penyelia kafe Death by Chocolate Bogor, selama musim liburan akhir tahun kue buatan Death by Chocolate banyak diserbu warga pendatang dari luar kota untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Terutama yang banyak dipesan adalah kue andalan mereka, three layered cake dengan cita rasa cokelat.
Toko asinan khas Bogor di Sukasari, Gedung Dalam, memproduksi asinan lebih banyak dibandingkan biasanya. Jika pada hari-hari biasa bahan baku yang dihabiskan adalah 50 kilogram, sekarang bisa mencapai dua kali lipat atau 1 kuintal per hari.
"Kendati demikian, tingginya permintaan saat masa liburan ini tidak serta-merta menjadikan harga naik," tutur Monik, pemilik toko asinan Gedung Dalam.
Di samping itu, diperkirakan permintaan masih akan terus membanjir hingga awal Januari mendatang. Apakah Anda juga salah satu yang berminat menyempatkan diri pelesir kuliner ke Bogor dalam rencana liburan?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR