Nationalgeographic.co.id—Meningkatnya konsumsi minyak dunia menyebabkan kebutuhan transportasi minyak terus meruah. Transportasi minyak sering kali dilakukan melalui laut, dengan menggunakan kapal tanker yang mampu mengangkut ribuan barel minyak mentah. Dengan meningkatnya kebutuhan minyak, risiko akan kebocoran minyak di laut semakin tinggi. Sebuah kebocoran minyak yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem secara signifikan, dan sangat sulit untuk dibersihkan.
Oleh karena itu, peneliti berusaha memutar otak untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan meneliti bakteri mana sajakah yang mampu mengurai minyak. Hingga tahun 2017, setidaknya terdapat 79 genus bakteri yang diketahui dapat mengurai senyawa hidrokarbon, komponen utama dari minyak bumi.
"Kebanyakan penelitian terhadap bakteri sejenis ini berasal dari daerah lintang rendah," ujar Dr. Casey Hubert kepada CTVNews.ca. Hubert merupakan profesor geomikrobiologi di University of Calgary, Kanada. "Bakteri pengurai minyak sebenarnya bukan hal baru, tetapi sejauh ini belum diketahui apakah mereka dapat melakukannya di lingkungan Arktika yang sangat dingin," tuturnya.
Source | : | eurekalert,ctvnews.ca,American Society for Microbiology |
Penulis | : | Eric Taher |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR