Seratus anak-anak jalanan dari beberapa rumah singgah di wilayah Jakarta, Depok, dan Bogor nampak antusias merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) melalui upacara bendera dan permainan mini olimpiade TOPS di Lapangan Bumi Perkemahan Ragunan pada Minggu (12/5) lalu.
Sambil bermain anak-anak jalanan diberikan motivasi perubahan perilaku melalui olahraga, berdasarkan tiga nilai olimpiade, yakni peningkatan cara berkomunikasi, mempererat persahabatan, dan rasa saling menghargai.
Program ini adalah kelanjutan dari kerja sama Kementerian Sosial RI dengan British Council yang secara berkesinambungan memberikan pembekalan ilmu dan keterampilan pendampingan anak-anak jalanan melalui instrumen permainan dan olahraga.
"Selebrasi Hardiknas dengan permainan mini olimpiade TOPS ini boleh dibilang 'gerakan semut'. Inspirasinya datang dari inisiatif para Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak (Sakti Peksos) yang menjadi pendamping anak di sepuluh rumah singgah. Setelah pelatihan yang diberikan pada Februari lalu, seratus Sakti Peksos terinspirasi untuk mengaplikasikan ilmu mereka dengan mengajak serta anak-anak jalanan yang mereka dampingi," terang Project Manager Program International Inspiration Indonesia Grenti Paramitha.
"Kami sangat berterima kasih kepada pekerja sosial yang memiliki dedikasi dan komitmen untuk berkontribusi dalam perubahan perilaku anak jalanan. Ini merupakan fondasi awal dari tujuan British Council untuk memotivasi anak-anak jalanan kembali bersekolah," tambahnya.
Selain permainan, sebagai bagian dari usaha untuk memotivasi mereka untuk kembali bersekolah, para anak jalanan itu juga mendengarkan perjalanan sukses dari Djoko Hadiyanto Katmo. Djoko yang dulu pernah merupakan salah seorang anak jalanan saat ini berhasil menjadi juru masak di sebuah restoran setelah menerima paket kejar A, B, C.
Dua young sport leaders yang sempat menjadi duta Indonesia pada ajang Pekan Olahraga Remaja (UK School Games) di London, Virshiena Hartono dan Devara Ersya, juga berbagi kepada anak-anak mengenai nilai kepemimpinan.
Seiring upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah anak jalanan, British Council bermitra dengan Kementerian Sosial, turut mendukung Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Sampai saat ini, Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak mengidentifikasi masih ada lebih satu juta jumlah anak jalanan di Indonesia. Sebagian besar dari mereka yang hidup dan tinggal di jalanan, tidak dapat mengenyam pendidikan formal di bangku sekolah.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR